7

997 104 13
                                    

Kelopak kelopak bunga sakura yang biasanya berhamburan memenuhi jalan kini telah hilang, menandakan musim mekar telah berganti.

Udara sejuk di musim semi telah terganti dengan hawa panas nan lembab milik musim panas. Sengatan sinar matahari yang membakar kulit mulai terasa, diikuti banyaknya suara serangga membuat suasana khas musim panas dapat dirasakan di setiap sudut kota.

Seperti agenda tiap tahunnya, pada saat akhir bulan ke tujuh dan sepanjang bulan ke delapan, akan ada libur musim panas yang di laksanakan setiap tahun.

Hari ini adalah hari terakhir sebelum libur musim panas. Semua murid SMA Nekoma tengah sibuk membicarakan wacana selama libur mereka, tak jarang juga ada yang mengeluh dengan banyaknya tugas yang diberikan para guru selama libur.

[name] tak begitu mempedulikan teman-teman sekelasnya yang tengah membahas rencana mereka. [name] akan selalu melewati libur musim panasnya dengan berdiam diri di rumah dan mengerjakan tugas. Jika bisa, ia akan pergi ke rumah neneknya atau sekedar bermain ke pantai jika orang tuanya mengajak. Jika tidak, ia akan benar-benar menghabiskan seluruh liburannya di dalam rumah.

Sembari telinganya tak sengaja mendengar suara suara teman temannya, [name] memilih melihat tugas-tugas yang diberikan guru. Mungkin menyicil mengerjakannya adalah pilihan terbaik.

"[surname]-chan memang rajin ya." Suara Inori tiba-tiba masuk ke indra pendengaran [name].

"T-tidak juga," tolak [name] pelan.

"Oh apa [surname]-chan sudah memutuskan akan melakukan apa saat libur musim panas nanti?" tanya Inori yang duduk di bangkunya, tepat di sebelah kanan [name].

[name] yang memang tak mimiliki wacana apapun hanya menggeleng memberi jawaban.

"Kau tau, aku akan mengajak Kuroo pergi ke pantai bersama saat libur nanti." Nada sombong sang surai coklat terdengar.

[name] memilih diam tak menjawab. [name] tau jika Inori berniat mengatakan bahwa ia memiliki kesempatan mengajak Kuroo sementara [name] tidak.

Waktu tiga bulan [name] dekat dengan Kuroo tak akan bisa mengalahkan Inori yang telah dekat dengan Kuroo dari tahun pertama. [name] sadar, ia bukan Inori yang memiliki banyak kelebihan. Ia tak seberani Inori untuk bisa dekat dengan Kuroo. Untuk mengajak Kuroo berbicara saja [name] butuh waktu lama menyiapkan dirinya, apalagi mengajak Kuroo pergi bersama.

Kendati beberapa minggu terakhir [name] memiliki kemajuan yang bisa dikatakan cukup pesat, ia tetap tak berani barang mengajak Kuroo berbicara ketika Inori ada.

***

"Yaku-san, boleh aku minta es krim mu?" Lev menunduk memperhatikan es krim milik Yaku, mengabaikan miliknya yang tengah menangis lantaran tak dianggap sang pemilik.

"Kau punya sendiri kan?" Yaku memberikan tatapan tajam.

"Punyaku rasanya aneh," keluh si Titan.

Lev memperhatikan es krim rasa matcha miliknya. Niatnya ingin mencoba hal baru justru membuatnya mendapat sesuatu yang membuatnya menyesal.

"Lev-kun. Kore, atashi no aisu. Kau bisa memakannya, aku belum membukanya." [name] menyodorkan cup es krim vanila miliknya.

"Hontou?!" Lev tersenyum senang. [name] mengangguk dan segera menukar milik keduanya.

Melihat Lev bahagia karena dapat menukar es krim miliknya, yang katanya aneh, membuat [name] juga ikut tersenyum melihatnya. [name] yang penasaran dengan rasa aneh yang Lev katakan segera menyendok dan memasukkan es krim matcha yang sekarang miliknya.

Be Mine [Kuroo Tetsurou x Reader] ✅Where stories live. Discover now