13

898 92 22
                                    

"Aku tau jika rumah [surname] masih satu blok dengan Kuroo. Tapi aku tak menyangka jika akan sedekat ini!!"

Yaku masih memelotot terkejut. Ia beberapa kali ke rumah Kuroo dan Kenma ketika ada keperluan tentang klub, namun ia tak pernah menjumpai [name] bahkan ketika ia berada hampir seharian di rumah Kuroo.

"Tunggu. Setiap aku ke sini bahkan hampir setengah hari penuh, aku tak pernah melihat [surname] berkeliaran di sekitar sini." Yaku tetap membahas hal yang sama setelah Kuroo mempersilahkan mereka masuk dan duduk di teras samping rumahnya, tepat di depan halaman samping kiri rumah. Rencananya mereka akan mengadakan barbeque kecil-kecilan.

"[name] itu memang jarang ke luar rumah. Ia hanya keluar rumah ketika sekolah dan ketika membuang sampah. Selebihnya, kau bisa menghitung jari berapa kali ia keluar dalam seminggu." Kuroo datang sembari membawa nampan berisi minuman.

"Astaga. Sejarang itu kah?" tanya Yaku tak percaya.

"Iya," ucap Kuroo.

Tak berselang lama, [name] datang setelah sebelumnya izin untuk pulang terlebih dahulu untuk mengambil sesuatu. Tangannya lantas terangkat, memberikan kantung plastik berisi oleh-oleh.

"Kore, omiyage." [name] memberikan kantung plastik tersebut kepada Yamamoto yang berada di dekatnya.

"Wah...kue," ucap Inuoka setelah mengintip isi kantung plastik tersebut.

"Memangnya [surname]-senpai dari mana?" tanya Shibayama yang ikut memperhatikan kedua temannya.

"Ah... Aku tidak ke mana-mana. Tapi orang tua ku kemarin lusa baru saja pulang dari Shizuoka," jawab [name] sembari tersenyum kecil. Semuanya lantas mengangguk paham.

"Ada matcha juga untuk Ji-san, aku akan menaruhnya di dapur," kata [name] hendak beranjak pergi.

"Un, tolong bawakan piring juga jika tidak keberatan." Kuroo menoleh ke arah [name] yang baru saja berbalik ke arahnya kembali sebelum pergi ke dalam. Sang gadis lantas mengangguk dan segera beranjak dari tempat ia berdiri.

Setelah kembali, [name] segera menyerahkan beberapa piring yang ia bawa kepada Yaku yang sudah siap dengan daging sapi segar di tangannya.

Yaku, Lev, Shibayama, Kuroo, dan [name] mulai memindahkan daging yang masih berada di dalam bungkus sterofoam ke piring yang [name] bawa tadi, beberapa sosis dan jagung ikut mereka keluarkan dan dipotong menjadi lebih kecil.

"Ngomong-ngomong, bagaimana keadaan Obaa-san?" kata Kuroo di tengah kegiatannya memotong jagung.

"Tidak bisa dikatakan baik sebenarnya. Kondisi Obaa-san semakin menurun dan kemarin kami juga mendapat kabar jika Obaa-san dibawa ke rumah sakit lagi," jelas [name] diikuti raut mukanya sendu.

"Semoga Obaa-san tidak apa-apa." Kuroo mengarahkan pandangannya ke arah [name] sembari tersenyum menyemangati [name].

"Jadi kau akan sendirian lagi di rumah?" lanjut Kuroo bertanya.

"Iya. Mau bagaimana lagi. Otou-san dan Okaa-san harus segera kembali ke Shizuoka karena sepupuku tak mungkin mengurus semuanya sendiri."

Nenek [name] tinggal di Shizuoka bersama dengan kakek dan sepupunya  karena pamannya dipindah tugaskan ke prefektur lain. Sedangkan sepupunya tetap bersama kakek dan neneknya karena memang ia berkuliah di daerah tersebut, jadi ia lebih memilih menetap daripada ikut pindah. Ibu [name] sendiri memutuskan pindah ke Tokyo setelah menikah dengan ayahnya.

"Jangan lupa untuk untuk selalu mengecek pintu dan jendela sebelum tidur," kata Kuroo sedikit menekan.

"Un." [name] mengangguk.

Be Mine [Kuroo Tetsurou x Reader] ✅Where stories live. Discover now