^Happy Reading^
Keesokan harinya,Jerry berjalan memasuki kelas, lalu menatap sinis satu persatu wajah sahabatnya itu.
"Enak ye semalam, bucin bucinan." sindir Jerry pada Joshua dan Alan.
Alan tidak menanggapi sindiran dari Jerry, ia malah sibuk memainkan ponsel genggamnya.
Begitu juga dengan Joshua yang mengangkat bahunya acuh tak peduli.
"Bangke emang punya temen bucin kaya lo bedua."
🕊️🕊️🕊️
Salah satu guru masuk ke dalam kelas Jean dan memberikan penyampaian yang membuat beberapa siswa merasa senang mendengarnya.
"Selamat pagi anak-anak,"
"Selamat pagi Bu," balas siswa siswi yang ada di dalam kelas tersebut.
"Ibu mau bawa kabar baik buat kalian semua, bahwa sekolah kita akan mengadakan camping dalam rangka ulang tahun sekolah yang ke 24 tahun." ucap Ibu guru itu.
"Yeeeehh wooo, camping lagi!"
"Anjir males banget harus pergi."
"Duh lagi pms lagi,"
"Kesempatan pdkt sama doi nih."
"Yey! Udah gak sabar."
Begitulah kira-kira sahutan-sahutan dari para murid-murid yang mendengarkan kabar itu. Ada yang merasa senang ada juga yang merasa malas.
"Dan untuk pelaksanaanya akan diadakan Minggu depan pada hari Kamis, Jumat sampai Sabtu. Oleh karena itu untuk siapa yang ingin ikut boleh langsung daftar pada wali kelas kalian. Untuk tim kalian boleh cari atau buat masing-masing, dengan ketentuan maksimal lima orang per tim nya." tambah ibu guru itu sebelum pamit keluar, pergi ke kelas berikutnya.
Setelah guru itu keluar, Lily langsung menatap Jean dan mengajak gadis itu untuk mengobrol.
"Je lo ikut gak?" tanya Lily.
"Pengen ikut sih, tapi aku mau nanya Papa sama Alan dulu." jawab Jean.
"Pasti kalo Alan ikut, lo juga bisa ikut," kata Lily.
"Iya sih, tapi nanya dulu baru aku daftar. Takut gak dikasi." balas Jean berjaga-jaga.
"Iya deh, mending nanya dulu."
"Lily, kamu mau ikut emangnya?" tanya balik Jean.
"Kalo Jo ikut, gue juga ikut hehe," jawab Lily sambil menyengir.
Jean yang mendengar jawaban dari sahabatnya itu langsung geleng-geleng kepala. Ternyata nasib Jean tidak jauh berbeda dengan sahabatnya.
🕊️🕊️🕊️
Jam sudah menunjukan waktu pulang sekolah, Jean dan Lily berjalan beriringan menuju ke parkiran.
Tadi pagi saat bangun dari tidurnya Jean sudah merasa enak dan tidak sakit lagi. Sehingga dirinya di bolehkan oleh Jein dan Fariz untuk pergi ke sekolah.
"Eh Je, itu Joshua udah mo pergi. Gue duluan yah," pamit Lily saat melihat pacarnya sudah berada di atas motor dan siap untuk pergi.
"Iya Ly, hati-hati!" balas Jean.
Tinggallah dia seorang diri berdiri di samping parkiran sambil menunggu kedatangan Alan yang mungkin belum keluar dari kelasnya atau sedang pergi ke toilet.
Tiba-tiba ada laki-laki yang sedang berjalan ke parkiran, tak sengaja melihat keberadaan Jean dan menyapa gadis itu yang terlihat sedang berdiri menunggu seseorang.
"Eh, lo yang waktu itu di UKS kan?" tanya pemuda itu.
"Ha? Ohh iyaa," jawab Jean setelah melihat wajah pemuda yang mengajaknya berbicara.
"Lo kenapa belum pulang? Btw nama lo siapa?" tanya orang itu yang bernama Wili.
"Ehehe waktu itu kita belum sempat kenalan," tambahnya.
"Aku Jean," kata Jean memperkenalkan dirinya sambil menjabat uluran tangan dari Wili.
"Ouh kenalin gue Wili," balas Wili memperkenalkan dirinya.
Jean mengangguk mengerti, kemudian diam tidak tau ingin menjawab apa, sejujurnya di sekolah ini banyak sekali orang yang belum Jean kenal.
Mungkin karena dirinya yang jarang keluar kelas dan berbaur di sekitar.
"Bdw, lo kenal sama Alan?" tanya Wili.
Jean mengangguk mengiyakan pertanyaan dari Wili.
"Pacarnya kah? Atau?" tanya Wili yang merasa penasaran.
"Hm, tem-"
"Tunangannya." sahut seseorang yang baru saja datang di parkiran,
dan orang itu adalah Alan.
Wili dan Jean sama-sama tercengang mendengar jawab yang Alan lontarkan.
"Ha? Serius Lan?" tanya Wili tak percaya
Sedangkan Jean masih diam dan tak menyangkan jika Alan akan mengatakan itu.
"Doain." kata Alan yang sudah naik di atas motornya lalu menyuruh Jean agar segera naik di belakang.
"Mmm, aku duluan yah Wil," ucap Jean yang berpamitan pada Wili.
"A-a, iya. Hati-hati." jawab Wili sedikit terbata-bata.
🕊️🕊️🕊️
TBC
Follow for more author_cantik
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ALAN [END]
Teen FictionMenjadi bodyguard untuk gadis yang manja? Bagaimana jadinya hidup Alan yang awalnya tenang, dan tentram harus menerima tawaran dari sang ayah untuk menjaga seorang gadis dari sahabatnya. "Alan, aku gak suka makan pedas" "Alan, aku pengen coba jaja...