001. ospek jurusan

1.4K 75 5
                                    

EARNED IT ; JAKE SHIM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EARNED IT ; JAKE SHIM

*.✧*.✧

"Holyshit!"

Pagi-pagi sekali sudah mengumpat. Laki-laki shirtless yang masih terbalut selimut itu mematikan jam weker disampingnya. Duduk dan menggosokkan jari ke mata. Sesekali menguap.

Laki-laki itu Javier, Javier Khielani Adijaya.
Javier Khielani Adijaya, mahasiswa Universitas Cakrawala fakultas teknik minyak.

Cukup populer, cowok blasteran Australia ini dikalangan anak kampus. Ya gimana gak populer sih, parasnya saja tampan. Banyaklah yang mengantri untuk jadi kekasihnya. Banyak juga yang dia gandeng hanya untuk main-main saja.

Javier beranjak dari tempat tidurnya dan keluar kamar menuju ruang tengah. Teman-temannya menginap, terlihat berantakan sekali ruang tengahnya ini. Botol minuman keras, sampah snack, kacang dan lainnya. Biasalah lifestyle anak muda jaman sekarang. Hema, Sam dan Jay masih tertidur pulas. Padahal hari ini adalah ospek para maba. Mereka berempat terpilih jadi panitia dari setiap jurusan. Padahal si Sam dia di Manajemen, tapi dia kepilih buat ospek jurusan teknik. Mungkin, karena dia terkenal galak se-cakrawala.

"Woi nyet! Lo pada kagak bangun? Udah jam setengah tujuh. Kan mau ospek maba?" Javier menendang kaki Sam. Sam cuma menggerutu.

Hema juga cuma duduk matanya sambil terpejam. Jay sih kebo, kalo belum disiram dia gak akan bangun.

Javier duduk di sofa ruang tengah, masih menunggu ketiga temannya bangun dia menyulut api ke rokok. Katanya, cigarette morning after getting feeling worst. Itu kata Javier.

"Bagi satu rokok," Hema juga ikut duduk dengan wajah bantalnya. Hema ini paling tua diantara ketiganya. Mahasiswa akhir yang skripsinya kagak kelar-kelar.

"Tai," Meskipun mengumpat, Javier tetap memberikannya. "Sam, yaelah bangun anjing. Lo juga Jay, jangan sampe gue siram dulu. Gak sudi gue pel lantai apartemen gue."

Sam bangun terus dia mencuci mukanya di wastafel dapur. Lalu minum air putih. Yang gak merokok memang cuma Sam. Yang paling pinter, pendiem, yang ipk-nya 4 cuma Sam. Sam paling pemerhati dan peka. Tapi dia gengsian.

"Ah anjing masih pagi ngudud. Bau mulut lo pada."  Sam ngomel, dia sambil menuangkan sereal dan susu.

"Eh monyet! Itu sereal siapa?" Javier juga ngomel.

"Elu lah, gue mah mana punya."

"Enak bener idup lu ye anjing."

"Bagi dikit anjing, pelit amat tai!" Sam duduk di kursi berbeda dari Hema dan Javier.

"Buset udah di chat si Yogi nih kita. Katanya jam delapan mesti di kampus." Hema yang dari tadi pegang hp memberi tahu mereka.

"Ya udah deh, mandi dulu gue. Bangunin noh temen lo. Kebo banget najis!" Javier berlalu menuju kamarnya sendiri.

Earned It ; Jake Shim ✔️ (On Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang