044. kacau

232 28 7
                                    

ig: heavenlyisyou

EARNED IT ; JAKE SHIM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EARNED IT ; JAKE SHIM

enjoy reading!

Tiga hari setelah Javier melihat Haura dan Juna pelukan, dia juga tidak kunjung menghubungi cewek itu. Begitupun dengan Haura. Dua-duanya tak ada yang mulai menghubungi satu sama lain. Javier juga gak ngerti kenapa Haura bersikap seperti itu.

"Ngapain sih lo ngide banget ngajakin ke Bogor? Dadakan pula." Omel Jay. Walau laki-laki itu tengah mengipasi jagung bakar bersama Hema.

Javier diam di tepi tenda sambil merokok. "Tahu nih, gue kan lagu ngerjain skripsi." Imbuh Hema. Padahal Hema juga bawa laptopnya ke sini sih.

"Gue kan udah ngajuin cuti tiga hari ke dosen." Balas Javier. Mereka berdua tahu kalau Javier tengah uring-uringan. Tapi, cowok itu gak menjelaskan kenapa.

"Pake segala gak bawa handphone pula lo, ada apa sih? Berantem lo sama Haura?" Tanya Jay. "Kagak," balas Javier singkat.

"Gak jelas anjir. By the way, nih ye kok yang lain kagak lo ajak, Jav?" Tanya Hema. "Ya orang kalian doang yang waktu itu ada di depan ruangan dosen." Jawabnya.

Javier beranjak lalu mengambil satu jagung bakar yang sudah matang. Memakannya tanpa meniup dulu, "Anjing panas banget!" Lidahnya melepuh akibat jagung panas.

"Goblok sih, tiupin dulu bego!" Geram Jay. Lalu cowok itu memberikan Javier satu botol air mineral.

"Nginep nih kita?" Tanya Hema. "Bodoh banget, terus ngapain gue pasang tenda begini?!" Sewot Javier. Padahal ya, Hema itu lebih tua satu tahun dari dia. Tapi, karena sudah berteman sejak lama, gak ada kecanggungan lagi diantara mereka.

"Ya siapa tahu kan lo cuma pasang tenda doang. Lagian ini juga musim penghujan, kalo hujan gimana anjir?" Kata Hema, sambil meletakan jagung yang sudah matang itu di piring.

"Ada namanya villa di sini, gue sewain deh sekalian. Repot amat, kek gak punya duit aja lo!"

"Gue emang gak ada duit anjing!"

"Gak usah pada teriak kenapa? Ini udah malem anjir, lo emang gak takut ada yang nyautin waktu lo teriak begitu?" Tanya Jay. Membuat keduanya jadi diam.

"Bangsat, gak usah nakutin begituan deh, Jay!" Hema memberengut sebal.

Lalu ketiga laki-laki itu duduk menghadap api unggun yang sejak tadi memang menyala, sebagai penerang. Cuacanya lumayan cerah, ada rembulan yang menghiasi langit malam itu. Menikmati jagung bakar dengan diam, larut dalam pikiran masing-masing.

"Ngomong-ngomong, gue udah gak punya fwb lagi." Ucap Hema.

"Kenapa?" Tanya Jay. "Lo mau ganti lagi fwb?" Hema menggelengkan kepalanya. "Kayaknya udahan deh. Maureen yang terakhir."

Earned It ; Jake Shim ✔️ (On Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang