12 | A plan

134 24 0
                                    

"Nara-ya..."

kriettt...

"Nara... sayang..." Heeseung berhambur menghampiri seorang wanita yang terlelap di salah satu ranjang rumah sakit dengan seorang pria asing dan seorang Dokter yang berdiri di sebelah ranjang tersebut.

"Dokter, bagaimana keadaan istriku?"

"Tuan Lee." suara Dokter terdengar lemah, seperti tidak berniat mengatakan hasil pemeriksaannya.

"Ada apa dok?"

"Tubuh Nyonya Lee terlalu lemah untuk menumbuhkan seorang bayi dalam rahimnya, dia tidak mungkin mengandung sampai anak ini lahir karena itu akan sangat membahayakan dirinya." ujar dokter.

Heeseung yang mendengar penjelasan dokter Lee, membeku di tempatnya. Air mata Heeseung menetes, dia menatap sang dokter dengan ekspresi tidak bisa diartikan.

"Jadi istriku tidak bisa mempertahankan kandungannya, begitu?" suara Heeseung bergetar.

"Iya, kita harus mengambil tindakan cepat untuk saat ini, pilihanmu hanya mempertahankan ibunya atau bayinya?" 

Heeseung kembali dibuat mematung, sang dokter segera pergi dari sana setelah tidak mendapat jawaban apapun dari Heeseung.

"Berterima kasihlah padaku Tuan Lee." ucap pria itu tiba-tiba, Heeseung terhenyak lalu dia mendongakkan kepalanya.

"Maaf, kau siapa?"

Pria itu mengangkat sebelah alisnya, "Siapa?" kedua netranya melirik Nara lalu beralih menatap Heeseung.

"Dia tidak memberitahumu?"

Heeseung terkekeh pelan, "Kau siapa?"

"Yoon Jaehyuk." pria itu mengulurkan tangannya namun Heeseung hanya menatap tangan itu dan dia tidak berniat untuk membalasnya.

"Eunghh...."

Heeseung dan Jaehyuk bersamaan menatap ke arah Nara, Heeseung berhambur memeluk Nara saat gadis itu mulai membuka matanya.

"Sayang...." cemas Heeseung lalu melepaskan pelukannya dan menatap Nara dengan raut wajah cemasnya.

"Kau pulang? bagaimana liburanmu?" Nara bertanya dengan suara seraknya.

"Itu tidak penting, ada yang lebih penting dari itu." ucap Heeseung.

"Gugurkan bayi itu!"

Nara benar-benar terkejut termasuk Jaehyuk dengan kata-kata Heeseung sampai gadis itu terduduk di ranjang. Tetapi rasa pusing langsung menghantamnya.

"Heeseung-ah..." lirih Nara tak percaya.

Nara tidak tahu apa yang terjadi hingga membuat Heeseung berkata seperti itu. Bagaimana dia bisa memintanya untuk menggugurkan kandungan yang menginjak 3 bulan, yang adalah darah dagingnya sendiri.

"Aku tidak menginginkan anak itu, dia akan membunuhmu suatu saat nanti."

Jaehyuk membulatkan matanya, "Apa maksudmu? Kau mau membunuh darah dagingmu sendiri?"

"Kau siapa? jangan ikut campur urusan rumah tanggaku." sahut Heeseung mendorong pundak Jaehyuk.

"AKU TIDAK MAU!" Teriak Nara.

Seketika wajahnya pucat pasi, tangannya langsung melindungi perutnya. Nara tidak tahu bagaimana perempuan hamil, dia tidak punya pengalaman tapi Nara tahu bahwa ada ikatan antara Ibu dan anak.

"AKU TIDAK BUTUH ANAK ITU, AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN KEHAMILANMU MEMBUNUHMU MESKIPUN BAYI ITU BELUM LAHIR!"

"KAU GILA?! AKU TIDAK MAU, AKU TIDAK AKAN MEMBIARKANMU MELAKUKAN ITU!"

DECEMBER | Lee Heeseung [✔]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt