18 | Reveal

162 22 3
                                    

Heeseung memarkirkan mobilnya di depan cafe yang berada di sebrang butiknya, lalu dia turun dari mobil mengamati sekitarnya dan bergegas masuk ke dalam. Heeseung sempat berhenti untuk mencari seseorang hingga pandangannya tertuju pada seorang pria bertopi yang duduk seorang diri di dekat jendela.

Heeseung menghampiri pria itu lalu mendudukkan dirinya di depan Jaehyuk, "Aku tidak ada waktu jadi cepat katakan apa masalahmu!"

"Tuan Lee, kau mau percaya atau tidak tapi istrimu mengandung anakku."

◆◇

"Ibu ayo berangkat!" seru Jiyoung yang sudah berdiri di teras rumah.

"Ayo!" teriak Jihyun dari dalam rumah lalu dia berjalan keluar, Jihyun terkejut ketika mendapati Jeno sudah berada di luar melambaikan tangan ke arahnya.

"Selamat pagi nyonya Yang." Jeno membungkukkan tubuhnya membuat Jihyun tertawa pelan.

"Sangat bersemangat tidak seperti semalam." ucap Jihyun dan Jeno hanya terkekeh.

"Bibirmu pucat, kau tidak memakai lipstik?" Jeno mengernyit saat menyadari ada yang kurang dari wajah Jihyun.

"Pakai, apa wajahku benar-benar pucat?" panik Jihyun lalu dia memakai kembali lipstik yang dibawanya.

"Kau sakit?" cemas Jeno lalu menempelkan telapak tangannya di kening Jihyun.

"Panas."

"Aku tidak sakit, ayo kita pergi sekarang!"

"Kau di sini saja biar aku yang mengantar Jiyoung, aku khawatir kalau kau kenapa-napa." cemas Jeno lalu mendorong tubuh Jihyun dan mendudukkan wanita itu di kursi.

"Aku baik, lihatlah aku bahkan lebih baik dari kemarin." ucap Jihyun lalu berdiri.

Jeno menggeleng, "Tidak, pasti ini efek menangis seharian, kau tidak boleh kemana-mana."

"Jeno, ayolah..."

"Tidak Jihyun, kau duduk di rumah saja, jangan pergi kemana-mana sampai aku kembali, oke?"

"Tapi_"

"Dahhh Jihyun..."

"Dahh Ibu..."

Jeno menggandeng tangan Jiyoung dan membawanya masuk ke dalam mobil, tak lama mobil itu melaju pergi dari sana. Jihyun memijat pelipisnya lalu dia berjalan masuk ke dalam dan mendapati Ibunya sedang berdiri di depan foto Jungwon dengan rangkaian bunga di bingkainya.

"Ibu?" panggil Jihyun.

Nyonya Yang terhenyak lalu mengusap sudut matanya yang basah dan menoleh ke belakang, "Loh? Cepat sekali."

"Jiyoung diantar Jeno." ucap Jihyun.

"Jihyun-ya, kita kembali ke Busan ya? Atur juga kepindahan sekolah Jiyoung." ucap Nyonya Yang sembari berjalan ke arah Jihyun.

"Keluarga kita di sana nak." sambungnya sembari mengusap-usap bahu Jihyun.

"Aku sudah merencanakan ini bu, jangan khawatir."

"Tapi bu_"

"Apa?"

"Aku tidak mau memisahkan anak-anak dengan Ayahnya."

DECEMBER | Lee Heeseung [✔]Where stories live. Discover now