13 | Hearing

142 28 1
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat tidak diinginkan oleh Jihyun. Hari persidangan.

Saat ini wanita itu berdiri di depan cermin, menatap dirinya yang sudah rapi dengan dress hitam pemberian Heeseung. Memandangi wajah cantiknya yang terlihat tak bernyawa, melihat dirinya yang seperti kehilangan harapan.

Perlahan, wanita itu kembali menangis walaupun dia sudah mencoba untuk menghapus pikirannya tentang Heeseung, Jihyun tak bisa melakukannya. Walaupun dia sudah berusaha menyingkirkan Heeseung di hidupnya, Jihyun tak pernah mampu.

Kriettt....

Jihyun bergegas menghapus air matanya yang mengalir lalu menoleh ke belakang, dia menyunggingkan senyumnya saat melihat Jungwon yang membuka pintu kamarnya.

"Kau menangis?" Jungwon bertanya lalu Jihyun hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Jungwon-ya, aku mohon padamu, jangan beritahu hal ini pada Ibu."

Jugwon mengernyit, "Kenapa?"

"Biar aku yang memberitahunya saat aku kembali ke Busan nanti."

Jungwon hanya mengangguk-angguk lalu dia menunjuk ke arah luar dengan jempolnya, "Ayo kita pergi, Jeno hyung sudah menunggu!"

"Aku harap kau bisa menerima apapun keputusan hakim nanti."

◆◇

Pintu pengadilan itu terbuka lebar, di ambang pintu yang besar, Heeseung berdiri dengan pasrah seorang diri. Semua orang sudah menunggu di sana.

Heeseung mengangkat kepalanya, dia bisa melihat sosok yang dulu pernah dia cintai. Sosok yang dia lihat terakhir kali menepisnya kasar.

Jihyun mengalihkan pandangannya dengan cepat ketika matanya bertemu dengan sorot Heeseung yang sangat kelam.

"Tuan Lee, silahkan untuk duduk di tempat anda!"

Heeseung duduk di kursi berseberangan dengan Jihyun yang duduk di samping para Jaksa. Dia terus memandangi sosok Jihyun, tidak berkedip. Dia sangat merindukan kebersamaan saat dengan Jihyun namun dia juga tidak bisa meninggalkan Nara.

Dalam kasus ini, Heeseung adalah tergugat dan Jihyun adalah pihak penggugat. Pria itu tidak akan banyak bicara, dia akan menyerahkan semuanya pada Jihyun. Biarlah Jihyun melakukan apapun yang dia mau.

◆◇

Kriettt...

"Ibu!!" teriak Jiyoung yang baru saja keluar dari kamarnya, bahkan raut wajahnya terlihat masih mengantuk.

Jihan yang melihat itu mengernyit lalu berjalan menghampiri Jiyoung, "Sudah bangun?"

Jiyoung mengedarkan pandangannya di penjuru rumah, "Bibi, Apa ibu pergi ke persidangan?"

Jihan membulatkan matanya, bagaimana anak kecil ini tahu? itulah yang ada di pikiran Jihan sekarang. "Sidang?"

"Bibi, jangan berbohong padaku! Semalam aku mendengar Ibu berbicara dengan Paman Jungwon kalau Ayah dan Ibu bercerai." Jiyoung berteriak, bahkan anak itu hampir menangis namun Jihan memeluk anak itu erat.

"Aku tidak mau mereka bercerai. Bibi, cegah mereka!" Tangis Jiyoung pecah seketika, anak itu membalas pelukan Jihan dan dia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jihan.

"Aku ingin kembali seperti dulu. Bibi, aku mohon..."

"Maaf sayang, maafkan aku..."

DECEMBER | Lee Heeseung [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang