29 ☠ Young Businessman - Someone's Move

116 34 66
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Benar-benar pesta yang luar biasa."

Suara berat dari seseorang membuat beberapa ibu-ibu dan tentunya Tante Jessica beserta Kirei yang ada di sana kompak menoleh ke sumber suara. Seorang pria yang memiliki kisaran umur 30-an berdiri dengan gagahnya. Mengulas senyum pada mereka terutama pada seorang wanita paruh baya yang Kirei ketahui bernama Melanie Moore. Seorang wanita pebisnis yang melebarkan sayapnya di bidang transportasi laut, sekaligus penyelenggara dari pesta ini.

Melanie Moore memang baru saja mendebutkan beberapa kapal mewahnya di kawasan Benua Eropa baru-baru ini.

"Ah! Pasti Anda Alzevin Giordano. Pebisnis muda yang berhasil membawa namanya ke kancah internasional." Melanie Moore tersenyum senang saat pria yang usianya berbeda 11 tahun di bawahnya itu mengangguk, membenarkan tebakannya. "Sudah saya duga kalau itu Anda! Saya banyak mendengar tentang betapa masih muda dan berbakatnya Anda dari suami saya, hahaha."

"Anda terlalu banyak memuji, saya tidak sehebat itu." Seulas senyum terbit di bibir pria tampan yang memakai setelan jas berwarna raven itu. "Masih banyak orang yang lebih hebat dari saya dalam bidangnya masing-masing."

Tampan, ramah, dan rendah hati. Itulah kesan pertama dari orang-orang tentang Alzevin Giordano. Pria itu membangun semua bisnisnya dari nol. Membangun relasi dengan banyak orang adalah salah satu strategi kesuksesan bisnisnya. Karena tanpa bantuan orang lain, tentunya bisnis sehebat apapun tidak akan berkembang dengan pesat.

Kirei yang sedari tadi menyimak pembicaraan orang-orang penting di dekatnya ini hanya berdecak kagum dalam hati. Rasanya ia jadi ikut termotivasi secara tersirat. Kelopak mata dengan eyeshadow berwarna coklat bergradasi biru itu mengerjap pelan saat seseorang bernama Alzevin Giordano mengangkat tatapan padanya. Kirei terpaku saat sudut bibir pria itu terangkat dan memasang senyum ramah padanya kemudian.

Apaan maksud tuh om-om?!

Batin Kirei jelas berteriak-teriak sekarang. Meskipun hanya seperkian detik, tapi tatapan, seringai, dan senyum ramah itu jelas memiliki maksud tertentu padanya! Apa maksudnya, sih?!

Hih! Jadi seram!

"Tante, Kirei permisi mau nyari Jeselyn dulu ya?"

Mendengar penuturan pelan dari keponakannya, Jessica Elodie hanya bisa mengangguk menyetujui dan membiarkan Kirei berlalu mencari sosok putri semata wayangnya yang entah berada di mana. Aula pesta ini begitu luas, pasti Kirei butuh sedikit effort untuk mencarinya.

"Cari saja di tempat yang tidak terlalu ramai," tutur Jessica sebelum keponakannya itu benar-benar pergi dari tempatnya.

"Siap, Tante."

☠☠☠

Setelah membebaskan diri dari suasana yang sedikit membuatnya tak nyaman, Kirei mencari Jeselyn di antara semua tamu undangan yang hadir. Beberapa juga ada rekan bisnis orang tuanya yang menyapanya. Rata-rata dari mereka masih bekerja sama dengan perusahaan keluarganya. Ia ingat wajah mereka karena beberapa kali pernah ikut sang mama dan papa untuk meeting atau sekadar makan malam bersama para klien.

PSYCHO ELITE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang