68 ☠ The End Mission

32 2 0
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Kirei tidak tahu apa yang terjadi, tapi ia tahu kalau ada yang tengah berkelahi dan baku hantam di luar sana. Ia bisa mendengarnya dari lantai dua lewat jendela balkon ini. Manik matanya pun menatap malas seseorang yang tampak bersembunyi di balik pohon mangga, Nathan dan entah siapa satunya karena orang itu membelakangi arah pandang Kirei.

“Ck! Apakah mereka bodoh? Padahal aku tidak pernah meminta untuk diselamatkan.”

Ia sekarang sudah bisa menebak, kalau keberadaan Nathan di sini pasti juga bersama yang lainnya. Ia jadi kesal dan tidak habis pikir dengan mereka. “Aku sudah berkorban, agar mereka selamat. Eh, dengan bodohnya mereka malah kembali lagi ke kandang singa,” cibir Kirei, merutuki kebodohan para sahabatnya. “Entah apa pantas mereka masih kusebut sahabat,” gumam Kirei lagi yang lebih ditujukan untuk sosok Byza dan Geovan.

“Ah, bodo amatlah. Ketangkep ntar mereka juga yang rugi.”

Gadis cantik itu memilih menjauh dari jendela balkon dan merebahkan dirinya di ranjang queen size milik Byza. Sebenarnya rasa kantuk sudah menyerangnya sejak tadi, tapi karena ribut-ribut di luar, jadi ia tidak bisa tidur. Lagian kenapa mereka harus datang di pagi buta seperti ini, sih?

Brak!

Kirei yang baru saja menutup matanya jelas terkejut saat suara dobrakan pintu disusul seorang laki-laki yang sangat dikenalnya masuk dan langsung memeluknya dengan begitu erat.

“K-kak Enzo?”

“Kamu tidak diapa-apain kan sama mereka selama di sini, Rei?” tanya Arkenzo yang tidak bisa menyembunyikan nada dan ekspresi cemas dari wajah tampannya.

“Kakak kenapa bisa ada di sini?” tanya Kirei lagi tanpa menjawab pertanyaan Arkenzo sebelumnya.

“Nanti saja Kakak jelaskan. Sekarang, kita harus cepat keluar dari sini. Ayo!”

Kirei mengangguk menurut. Gadis itu langsung mengikuti langkah kaki Arkenzo yang membawanya ke pintu evakuasi di belakang mansion. Laki-laki itu memang sengaja memilih pintu itu sebagai jalan keluar karena pintu utama beserta lantai satu masih menjadi medan perkelahian.

“Polisi akan datang sebentar lagi, kamu tidak usah khawatir dengan teman-temanmu di dalam.”

“Jadi mereka ikut ke sini?” tanya Kirei disela-sela berlarinya.

“Mereka kan sahabat kamu, tentu saja mereka akan mencari cara dan turut serta untuk menyelamatkan kamu, Kirei.”

Jawaban Arkenzo membuat Kirei terdiam. Ia tidak tahu kalau mereka sesayang dan sepeduli itu padanya. Sebenarnya apa arti dirinya bagi mereka? Arti dirinya bagi keempat sahabatnya? Akan tetapi mengingat kalau Byza dan Geovan menyembunyikan fakta tentang ia dan keluarganya, membuat ia jadi muak dengan mereka berdua.

PSYCHO ELITE ✔Where stories live. Discover now