Sleepy girl (Sahyo and a lil bit of Jeonghyo)

454 37 7
                                    

Pagi ini aku harus datang ke kampus. Ada kelas seperti biasanya. Di tengah gempuran event yang sedang membelenggu aku tidak semangat sama sekali untuk belajar di kelas. Tanggung jawabku banyak, tugas kuliahku banyak, semalam belum sempat aku tidur karena menyelesaikan semuanya.

"Buset kantong mata lu Ji, gede amat kayak kantong sembako" Sana, teman seprodiku, berkomentar. Sadis memang dia kalau meroasting. Aku hanya mendengus dan meneruskan jalanku. Ingin cepat-cepat sampai kelas rasanya supaya bisa menelungkupkan kepala di atas mejaku yang mungil itu.

"Lu nggak pernah tidur apa gimana dah?" Sana rupanya mengambil tempat duduk di sebelahku. Ikut-ikut seperti biasanya.

"Iya udah 50 tahun gue nggak tidur kenapa?"

"Lebay lu"

"Nggak mood gue, jangan nanya-nanya dulu ya"

Bukan tidak mood sebenarnya, tapi mengantuk. Sungguh. Sana pun akhirnya diam apalagi ketika kepalaku sudah hilang dibalik tangan yang terlipat di atas meja. Dia mulai cekikikan dengan teman kelas yang lain, tak lagi menggangguku dengan pertanyaan macam-macam.

Akan tetapi baru sejenak aku ingin memejamkan mata, ada sebuah gelas dingin yang menyentuh kepalaku, membuat rambut bob ini sedikit basah. Terpaksa aku mendongak, penasaran siapa lagi yang kali ini menggangguku.

"Lo keliatan butuh kopi Ji"

Jeongyeon. Yoo Jeongyeon. Ketua UKM Bola Voli yang belakangan ini sering bercengkrama denganku yang notabenenya adalah kepala divisi Sekber Olahraga di Universitas. Dia cowok teknik yang entah mengapa pagi ini bisa tiba-tiba sudah di kelasku dimana aku adalah salah satu mahasiswa di fakultas fisipol yang jaraknya jauh dari fakultas teknik.

"Kopi?" ku tanya demikian. Dia mengangguk. Dan itu tidak menjawab kebingunganku sama sekali. Maksudnya gini lho, kenapa dia bisa di sini, membawakan ku kopi dingin, dan terlihat seperti dia sudah biasa melakukan ini pada diriku. Padahal aku tidak pernah bicara selain tentang UKM dengan dirinya.

Besok paginya saat aku di kelas, Sana kembali duduk di sebelahku dan bertanya sesuatu yang tidak terduga sama sekali.

"Lo lagi deket ya sama Jeongyeon?"

Aku terdiam. Mencoba mencerna apa yang sedang ditanyakan oleh salah satu teman sekelasku yang memang selalu berusaha mengajakku mengobrol di pagi hari. Pertanyaannya sangat menjerumus dan buru-buru itu membuatku penasaran mengapa Sana bisa menyimpulkan demikian. Padahal aku belum seberapa kenal dengan Jeongyeon. Yah walaupun kuakui cowok itu boleh juga.

"Biasa aja ga deket. Ngobrol kalo lagi kumpul di sekber aja"

"Fix berarti bener apa kata Miyeon" Seru Sana antusias.

"Apa?" Kutanya dengan malas. Kalau pagi biar cuaca secerah apapun aku akan selalu mengantuk makanya aku selalu malas menanggapi Sana yang tidak pernah bosan mengajakku bicara.

"Kayaknya dia mau deketin lo deh" Mendengar itu aku hampir saja antusias. Rasa kantukku berkurang sedikit.

"Kok bisa menyimpulkan gitu?"

"Iya katanyaa tahun ini UKM voli mau ngadain VoCup. Turnamen nasional gitu. Mungkin biar gampang perizinannya makanya deketin lo"

Huft lagu lama kaset kusut. Aku langsung kembali mengantuk. Tidak jadi antusias.

"Huh kapan ya San ada yang deketin gue tapi karena gue ini 'gue', bukan karena gue ini kadiv sekber olahraga?" Tanyaku pada Sana dengan nada yang malas. Bahkan kepala ku sudah kurebahkan lagi ke meja dan menghadap ke arah yang bukan Sana.

"Ada woi, tiap hari"

"Mana ada"

"Ada. Lo aja yang ga sadar"

"Ga ada gila San"

"Gue Ji. Ah elah lo mah bikin gue jadi confess kan huh"

Rasa kantukku yang sempat kembali datang itu entah mengapa tiba-tiba kembali menghilang. Aku stagnan dan hanya bisa diam di tempatku. Sana selama ini mendekatiku? Sana si rusuh dan lemot ini mendekatiku?

"Tanggung jawab Ji, tembak gue buruan, gue udah kepalang confess"

Aku mengangkat kepalaku dan menoleh ke arah Sana yang wajahnya sudah persis seperti kepeting rebus. Merah total.

"Lo yang confess lo yang nembak lah harusnya, aneh!" Kritikku pada Sana. Gadis blasteran Jepang itu cemberut seraya berkata:

"Ogah ah ntar ditolak. Tiap pagi aja gue dicuekin!"

"Makanya ngajak ngobrol tuh malem, gue nokturnal soalnya"

"Hah mana bisa manusia nokturnal!"

"Ya emang gabisa!" Seruku pada gadis lemot yang baru kusadari ternyata cantik juga "Lola lo mah!"

"Jadi gimana ini Ji?"

"Ntar malem gue tembak ya, sekarang gue mau tidur dulu. Bangunin kalo dosennya dateng!" Ujarku seraya menelungkupkan kepala ke meja. Sengaja untuk menghilangkan rasa maluku yang tiba-tiba hadir ketika mata bulat cewek lemot itu menatapku.

"Ish cewek aneh!" Dumal Sana "Ya Tuhan buruan malem kenapaa biar ada yang bayar utang...." Aku terkekeh dalam tidur ayamku. Dan kurasa detik itu juga aku jatuh cinta dengan mahluk lemot, rusuh, dan ajaib yang bernama Sana. Aku jadi ikutan tidak sabar menanti malam hari.

__________
27-04-2023

Jihyo OneshotWhere stories live. Discover now