Gibbon Camp 4 (Jitzu)

289 49 16
                                    

Setelah menghabiskan waktu berjam-jam dan melewati berbagai tipe jalan mulai dari jalan mulus seperti jalan tol hingga jalan berlubang tanpa penerangan di tengah hutan, akhirnya mobil yang membawa peserta sekaligus panitia Gibbon Camp ini tiba di tempat tujuan. Tzuyu memarkirkan mobil dengan bangga. Bangga atas pencapaiannya karena bisa menyetir sejauh ini. Yang lain menyusul Tzuyu keluar dari mobil, juga ikut meregangkan sendi-sendi karena terlalu lama duduk.

"Hei hei, welcome girls, keren banget srikandi-srikandi muda ini" Seorang laki-laki menyambut kedatangan enam gadis itu. Kak Ali, founder dari LSM yang membiayai acara ini, menyapa. Mereka langsung diperintah untuk makan malam. Cewek-cewek itu memang sudah sangat lapar meski tadi sudah makan.

"Yang bawa mobil siapa namanya?" Kak Ali bertanya karena asing dengan wajah Tzuyu.

"Ini Tzuyu kak, paling bungsu sendiri" Jihyo bantu menjawab. Tzuyu hanya menyengir.

"Wah kasian kamu paling bungsu sendiri malah disuruh nyupir sama kakak-kakaknya" Canda Kak Ali. Tawa renyah semakin nyaring terdengar di meja makan.

"Jihyo, nanti kalau kalian mau tidur di sini nggak papa" ujar Kak Ali merujuk pada bangunan basecamp LSM yang ia dirikan. Jihyo hanya tersenyum tipis.

"Di tenda aja kak, sayang udah nyewa nggak kepake" Kak Ali tertawa. Lucu memang lebih memberatkan persewaan tenda dibanding kenyamanan.

Beres makan, rombongan gibbon camp membangun tenda. Dua buah tenda besar tepatnya. Kalau Kak Ali dan rombongan membangun tenda portable yang tersambung dengan mobil.

Tzuyu cekatan membantu Mina dan juga Nayeon. Meski penerangan seadanya, mereka tetap semangat hingga tenda berhasil didirikan. Gadis itu hanya diam, memperhatikan senior-seniornya mencari tempat ternyaman. Entah bagaimana ceritanya Nayeon Jeongyeon dan Mina sudah menempati satu tenda, dan sekarang tersisa satu tempat untuk Tzuyu yaitu bersama dengan Jihyo dan juga Sana.

"Kamu mau di kanan apa di kiri San?" tanya Jihyo saat Tzuyu masih berdiri di luar tenda menunggu keputusan Sana.

"Aku kanan aja" Ujar Sana. Dalam hati Tzuyu sudah membatin ia pasti akan ditaruh tengah, tapi pergerakan Jihyo yang malah menempatkan diri di tengah membuat Tzuyu kebingungan.

"Udah sini" Panggil Jihyo pada Tzuyu. Gadis jangkung itu disisakan tempat di sebelah kiri Jihyo.

"Saya di sini kak?"

"Ya mau dimana lagi?"

"Kirain kak Jihyo mau dipinggir"

"Enggak kamu aja"

Tzuyu pikir mungkin karena Jihyo ingin tempat yang hangat. Setelah itu Tzuyu langsung mengambil tempat dan membelakangi Jihyo. Bukan tidak sopan, hanya saja ia bingung harus bersikap bagaimana. Toh juga Jihyo asik mengobrol dengan sana.

Entah sudah berapa menit gadis jangkung itu mencoba memejamkan mata. Usahanya tak kunjung bisa. Bahkan sampai suara Sana dan Jihyo menghilang yang menandakan keduanya sudah tidur.

"Tzu..."

Atau mungkin belum. Itu suara Jihyo yang menegur dirinya.

"Ya kak"

"Ngobrol dong, aku belum bisa tidur" Ucap Jihyo, Tzuyu terkekeh mendengarnya. Ini pasti Sana tanpa pamit sudah tidur duluan makanya Jihyo kehilangan orang untuk diajak berbincang.

"Eung... Kak Ali udah lama ngurusin hutan ini?" Tzuyu akui pertanyaannya konyol, tapi ia tidak tau harus membahas topik apa, dan menurutnya topik seperti ini adalah yang paling aman.

"Apaan deh, bahasnya kok gitu"

Atau malah tidak aman sama sekali. Dari dulu Tzuyu memang paling nol dalam hal inisiatif atau membangun suasana.

Jihyo OneshotWhere stories live. Discover now