Gibbon Camp 3 (Jitzu)

360 48 13
                                    

"Nih" Jihyo menyerahkan es krim vanilla ke tangan Tzuyu setelah kembali dari mini market. Tzuyu menerima dengan senang hati. Ini es krim kesukaannya. Jihyo masih ingat rupanya.

"Abis berapa bensinnya?" Tanya Jihyo, Tzuyu segera merogoh dasbor bawah dan memberikan nota pembayaran bahan bakar serta kartu debit kepada Jihyo "Oh lima ratus"

"Cukup engga ya sampe pulang?" lanjut Jihyo. Tzuyu dengan tangan yang sibuk membuka bungkus eskrim menjawab:

"cukup"

"Masa?"

"Nggak tau juga sih"

"Ya udah lah ya kalo nggak cukup isi lagi."

"Iya, kan dananya 2 juta"

"Tapi kan masih harus bayar tol, bayar makan, bayar sewa tenda. Bayar semuanya!"

"Kalo nggak cukup pake kas"

"Nanti dimarah Kak Sowon"

"Kan udah purna"

"Tetep aja"

"Ish, yaudah nanti kalo kurang pake uang saya"

"Jangan"

"Ya terus?"

"Cukup-cukup. Nanti aku yang atur. Serahkan semuanya pada Jihyo"

"Aneh, padahal tadi kakak yang khawatir nggak cukup"

"Yaudah sih diem ini lagi menguatkan diri sendiri tau"

"Iya-iya"

"Btw ini kamu mau makan sekarang eskrimnya?"

"Iya lah"

"Kusuapin aja, sambil jalan, kelamaan"

"Yaudah nih" Tzuyu menyerahkan eskrim ke tangan Jihyo dan mulai menjalankan mobil. Bagi Tzuyu eskrim tersebut terasa dua kali lebih manis dari biasanya. Padahal ini masih merek yang sama seperti yang biasa ia konsumsi. Masa iya sekarang kandungan gula eskrimnya bertambah? Aneh.

****

Xenia putih tahun 2021 itu memasuki pelataran fakultas dengan hati-hati. Di teras lobi terlihat empat orang gadis sedang duduk di lantai bersamaan dengan daypack serta matras yang berserakan. Tzuyu terkekeh, lucu sekali melihat kakak tingkatnya kesusahan karena dirinya meski ia tidak berniat membuat empat orang itu susah.

Mobil tersebut langsung diparkir. Pintu bagasi dibuka oleh Jeongyeon dari belakang.

"Lima tahun gue nunggu lo berdua sampe kutuan tuh Kak Nayeon" Dumal Jeongyeon sebal seraya memasukkan barang-barang bawaan yang semula berserakan.

"Enak aja, gue nggak kutuan!" Protes Nayeon.

"Ya misal. Konotatif!" Sahut Jeongyeon

"Jelek banget misalnya kutu!" Nayeon masih mendumal.

"Janji jam 12 nyampe sini jam 3, untung Jihyo, kalo Jeongyeon udah gue tendang sih" Sana yang selalu ceria ikut menggerutu. Ia ikut kesal rupanya. Cuma Mina yang cuek tanpa ekspresi. Mungkin rasa kesalnya sudah hilang. Mungkin ia sudah capek untuk kesal. Atau mungkin-mungkin yang lain.

Kalau diperhatikan baik-baik, ada yang lucu dari pertemanan mereka ini. Ketika bertemu secara langsung mereka selalu menggunakan 'lo-gue' tetapi dichat lebih sering 'aku-kamu'. Kecuali Tzuyu tentu saja, paling junior soalnya.

"Maaf-maaf, ini adek lo lemot banget tadi beres kelasnya lama, mana tadi nyasar juga" Balas Jihyo merujuk pada Tzuyu.

"Adek lo itu" koreksi Jeongyeon

Jihyo OneshotWhere stories live. Discover now