Anggota Spine duduk di brankar mereka masing-masing dengan perawat yang berada di depan mereka, sedang mengobati luka yang berada di tubuh mereka. Beruntungnya mereka dapat selamat dari kejadian yang baru saja terjadi beberapa jam lalu.
"Shttt..." Odette meringis ketika perawat di depannya tidak sengaja menekan luka di sudut bibirnya.
"M-maaf." Sesal perawat itu. Ia ngeri melihat perempuan di depannya yang hanya sesekali meringis ketika ia obati, padahal lukanya jika dilihat-lihat cukup parah. Kuat sekali. Batinnnya.
Odette hanya diam saja. Ia malas berbicara. Luka yang berada di tubuhnya cukup membuatnya lemas.
"Terima kasih. Jika ada apa-apa kalian bisa menekan tombol ini." Para perawat pamit keluar dari ruang rawat Anggota Spine sambil mendorong troli yang berisi obat-obatan.
"Aku tidak menyangka jika Xavier akan meledakkan dirinya sendiri." Celetuk Robert yang masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat tadi. Tubuh Xavier meledak begitu saja.
"Kita belum mendapat informasi apapun darinya tapi ia sudah mati terlebih dahulu." Cetus Massimo malas. Percuma saja ia membuang waktu dan energi hanya untuk ini. Tidak mendapatkan informasi, dapat luka iya.
"Apa kalian melihat Xavier membawa bom?" Tanya Vivaldo.
"Tidak." Jawab Dominic. "Kau tidak melihatnya juga kan, Odette?"
Odette tersadar dari lamunannya ketika mendengar namanya dipanggil. "Hah? Apa?" Bingung Odette. Ia tidak mendengar pertanyaan yang dilontarkan Dominic.
Dominic menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kau tidak melihat Xavier membawa bom kan?"
"Hm... Sepertinya, tidak." Jawabnya penuh keraguan. Ia tidak begitu memperhatikannya.
"Aku curiga jika ia memasang chip di tubuhnya." Ucap Vivaldo.
"Chip apa?" Tanya Sienna cepat. Ia yang sedari tadi hanya diam mendengar perbincangan rekannya, menjadi ingin ikut dalam pembicaraan itu.
"Aku lupa itu chip apa. Tapi yang kutahu, itu adalah chip yang sangat langka dan dilarang oleh pemerintah untuk dijual dan diproduksi. Jika pun ada, itu pasti untuk kepentingan khusus." Jelas Vivaldo.
"Kenapa dilarang?"
"Karena itu bahaya. Apalagi jika jatuh ke tangan orang yang tidak tepat."
"Apa kau bisa membuatnya?"
"Tentu, tapi aku malas mendapatkan peringatan lagi dari kapten." Terakhir kali, ia hampir saja mendapatkan hukuman yang cukup parah karena melanggar aturan.
Anggota Spine memang benar-benar diberi aturan yang cukup ketat oleh pemerintah. Jika mereka melanggar satu saja, mereka pasti akan mendapatkan berbagai macam hukuman yang dapat membahayakan nyawa mereka. Dan sebaliknya, jika mereka melakukan tugas dengan baik, pemerintah akan memberikan segala kemewahan yang mereka inginkan.
Penemuan Vivaldo saja disita oleh pemerintah. Entah kemana mereka membawanya, yang pasti mereka menyembunyikannya dengan sangat baik. Lagipula Vivaldo juga tidak ada niat untuk mencarinya, jadi ia biarkan saja.
"Hei! Kenapa kau melamun daritadi?" Sentak Robert saat melihat Diego yang hanya diam dan memandang tembok dengan pandangan yang kosong.
Diego tersentak. Ia melihat teman-temannya yang menatapnya dengan heran. "Hanya memikirkan sesuatu." Jawabnya singkat.
Entahlah, Diego tidak bisa berhenti memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Ia sudah menyusun rencananya dengan sangat baik, tapi semua hancur begitu saja.
VOUS LISEZ
Mission: No Time To Die
ActionSpine adalah sebuah organisasi rahasia yang didirikan oleh pemerintah untuk memberantas kejahatan yang terjadi di Italia. Mereka terdiri dari 7 anggota, 5 laki-laki dan 2 perempuan. Mereka selalu berhasil dalam menyelesaikan semua misi yang diberik...