Chapter 5: Dunia strawberry

32 7 2
                                    

Beberapa hari telah berlalu semenjak kejadian dikantin sekolah, ini adalah hari Jumat yang menjadi hari terakhir bersekolah sebelum menikmati akhir pekan.

"Gochisousama deshita, seperti biasa masakanmu selalu enak" Itazura telah selesai menghabiskan sarapannya dan membawa piring kosong itu kedapur untuk mencucinya.*(Gochisousama deshita berarti terimakasih makanannya).

"Ano... Aku menyiapkan bento, jangan lupa untuk membawanya nanti"*(Bento adalah bekal).

"Eh... Serius?!, kau menyiapkan bento untukku?" Mendengar itu membuat Itazura senang bukan main.

[Ini adalah bento yang dibuat wanita lain selain Kaachan, aku tidak sabar untuk pamer kepada mereka]. Itazura bersiap menyiapkan skenario terbaiknya untuk berlagak sok keren didepan teman-temannya.

"Kenapa kau tersenyum-senyum sendiri begitu?" Natsumi bingung dengan ekspresi Itazura yang cengar-cengir sendiri tanpa alasan yang jelas.

[Mungkinkah karena bento? Harusnya dia sudah tau saat membacanya di grup].

"Oke ayo kita berangkat, aku tidak sabar menanti jam makan siang hari ini" Itazura seperti mendapatkan motivasi untuk pergi ke sekolah, tidak seperti biasanya yang sangat enggan menuntut ilmu.

"Ya, ayo" Balas Natsumi setelah memakai sepatunya.

Seperti hari-hari sebelumnya, mereka berangkat bersama tapi sampai sekolah dengan terpisah agar tidak menimbulkan kecurigaan pada yang lainnya.

Aku berjalan menyusuri koridor yang cukup ramai, wajar saja sebentar lagi sudah saatnya masuk sekolah.

"Ohayo Itazura!!" Seseorang menyapa sambil menepuk-nepuk punggungku.

Tentu saja aku kaget, pastinya semua orang juga akan merasakan hal yang sama denganku dengan orang aneh yang melakukan sapaan seperti itu.

"Ittai... Kau ngapain sih?" Itazura meringis karena tepukan itu cukup bertenaga dan tidak lain pelakunya adalah Yuki.

"Eh? Bukannya sudah jelas aku mengucapkan kata selamat pagi?"

"Oh aku mengerti... Pasti kau mau yang seperti ini, Ohayo.. Itazura-senpai~" Yuki mulai meledek Itazura yang berpura-pura menjadi gadis genit.

[Jangan menggodaku seperti itu, jika Taki melihat hal ini bisa-bisa aku terkena intimidasi darinya]. Itazura bisa membayangkan bagaimana ekspresi Taki saat melihat pacarnya diambil oleh sahabatnya sendiri sehingga membuatnya menjadi panik sendiri.

[Jika seperti ini terus, aku yang akan terlihat seperti ingin menggodanya tapi kenyataan gadis inilah terdakwa yang sebenarnya!!]. Aku berusaha mencari pembelaan untuk hal ini, tapi sepertinya ada cara lain untuk mengatasinya.

"Urusai!!, lebih baik kau pergi mencari Taki sebelum dia diambil  gadis lain" Itazura mencari alasan agar bisa mengusir iblis kecil ini.

"Kau benar!!, aku harus mengawalnya
kalau tidak para gadis akan mencuri kesempatan agar dekat dengan orang terpintar di satu sekolah itu" Untuk hal ini Yuki bisa dibodohi.

"Kalau begitu... Aku pergi dulu, jangan sampai terlambat di kelas pertama" Yuki berlari kecil pergi meninggalkan Itazura dibelalang, sepertinya ia benar-benar termakan oleh umpan itu.

[Dasar budak cinta..., dengan ini aku bisa menjalani pagi yang indah dengan tenang untuk sementara waktu]. Itazura memandang lelah punggung Yuki yang menjauh, wajar saja ia bilang seperti itu karena tidak lama lagi perkataannya akan menjadi kenyataan.

Sesi pelajaran sudah mencapai setengah hari ini berjalan seperti biasa, mereka berkumpul untuk makan siang, tapi kali ini mereka melakukannya dikelas.

"Oi oi.. Kenapa kita makan disini? Kalau kita tidak cepat maka tidak akan tersedia kursi kosong nanti" Itazura bingung dengan situasi sekarang.

Wish YouWhere stories live. Discover now