Chapter 6: Pesaing?

22 6 1
                                    

Hasil ujian bulanan sementara telah diumumkan...
Banyak diantara mereka yang bahagia karena nilainya tinggi dan sedih dengan kegagalannya.

Dikelas 3-1, Yang mendapatkan rank 1 adalah Taki, disusul Natsumi dan Yuki.

Itazura tidak percaya bahwa nilai Natsumi mampu menembus rata rata 90, dan yang mampu meraih nilai tertinggi disekolahnya hanya seseorang yang mendapatkan skor sempurna disetiap mata pelajarannya pastinya Taki Izumi dari kelasnya, mengingat kesulitan di ujian bulanan kali ini memiliki kesulitan yang tinggi maka tidak ragu lagi banyak orang memanggilnya jenius.

"Selamat ya... kau memang tidak tergantikan"ucap Nori memberi selamat.

"Tidak usah berlebihan... itu hanya hasil ujian dan tidak lebih, lagi pula aku juga tidak terlalu hebat dibidang olahraga"ucap Taki merendah.

"Dan kau juga Itazura, tetap pertahankan posisi terakhir dikelas Oke!!" Nori mengacungkan jempolnya.

"Urusai baka!! Kalau mau mengejek langsung saja tidak usah berbelit!!" Setelah berteriak dengan kesal, ia langsung menyekap mulut Nori. Ia sebenarnya menghindari seseorang agar tau nilainya yang buruk ini.

Bel pulang sekolah telah berbunyi yang berarti semua siswa akan pulang... waktu sudah pukul 17.00 jadi saat Natsumi dan Itazura sampai ke apartemen.

"Aku akan mandi dulu Natsumi..."ucap Itazura sambil meletakkan buku yang ada ditasnya dengan beberapa lembar kertas keluar dari buku bukunya sedangkan ia tidak menyadari, setelah itu ia pergi mandi.

Natsumi yang baru masuk kamar untuk meletakkan bukunya teralihkan oleh beberapa kertas lembar dilantai yang sudah pasti itu milik Itazura, saat melihat kertas tersebut ia terkejut melihat apa yang ia lihat.

Nilai semua mata pelajaran Itazura berada dibawah rata-rata yang sudah pasti itu nilai merah.
Dengan rata rata 35 dari 5 mata pelajaran.

Natsumi yang masih syok dengan nilai Itazura mau tidak mau harus mengambil langkah ini demi kebaikan Itazura.

Tepat setelah memikirkannya Itazura, orang itu muncul setelah habis selesai mandi. Ia melihat Natsumi yang memegangi kertas ujiannnya yang nilainya merah.

"Ano... Natsumi bisa kau berikan semua kertas itu padaku?"Itazura malu karena hasil ujiannya yang jelek dilihat oleh Natsumi.

"Tidak, Itazura... aku sudah mengambil keputusan mulai sekarang"ucap Natsumi tegas.

"Kau harus belajar denganku sampai lulus dan aku tidak menerima penolakan"ucap Natsumi dari nada bicara terlihat kalau Natsumi itu kecewa padanya.

"Ha?.. Ba-Baiklah tapi maafkan nilaiku... aku berjanji akan memperbaiki nilai dan dapat lulus dengan baik"Itazura menurut dan seperti dimarahi oleh ibunya sendiri.

"Aku suka semangatmu yang seperti itu... kita akan mulai belajar besok karena sekolah akan mendapat libur di minggu depan jadi kau bisa belajar saat dimana pelajaran yang tidak kau mengerti"Natsumi memberi usul belajar.

"Ya.. kita akan belajar besok tapi kita harus belanja untuk mengisi stok dikulkas"ucap Itazura yang baru ingat stok bulanannya hampir habis.

"Baiklah tapi aku saja yang keluar karena aku sudah banyak merepotkanmu jadi hitung-hitung sebagai balas budi walaupun ini tidak seberapa"Natsumi memohon.

"Ehh... tidak usah kau pikirkan soal balas budi, kau selamat dan senang disini saja aku sudah bersyukur"Itazura bingung menanggapi Natsumi yang akhirnya menginsyaratkan memperbolehkan belanja sendiri.

"Baiklah terima kasih... setelah makan siang besok aku akan pergi"ucap sambil tersenyum.

Memang benar setelah makan siang bersama Itazura ia pergi ke supermarket dengan jalan kaki.
Butuh waktu 30 menit untuk sampai ketempat supermarket terdekat.

Wish YouWhere stories live. Discover now