Pagi yang cerah di Osaka, sang Mentari terbit semakin naik untuk menghangatkan seisi kota dari suasana dingin malam hari.
Terlihat seorang gadis terbangun karena wajahnya terhampar sinar matahari,membuka horden serta jendela, seketika udara pagi yang segar masuk keruangan mengganti sirkulasi udara disana.
"Fuaahhh... Udara pagi memang yang terbaik"
"Ia masih tidur ya? Mungkin ia kelelahan belajar semalaman wajar saja itu matematika" Natsumi melihat meja belajar dikamar masih berserakan buku.
[Tu as travaillé très dur hein~].
{Kau sudah berjuang dengan keras ya~}.Memperhatikan wajah tidur Itazura,menusuknya dengan telunjuk secara lembut agar tidak membangunkannya.
"Bakal gawat kalau aku sampai keterusan" Ia pergi kedapur untuk membuat sarapan.
Tidak lama kemudian...
Seorang pemuda baru saja bangun dan masih mengumpulkan nyawanya dikasur.[Dia sudah kebawah ya?]
[Jam berapa sih sebenarnya ia bangun?]
[Entahlah kepalaku masih pusing karena rumus matematika yang gak karuan itu]
Handphone Itazura berdering, disana terpampang nama Chitose Aya."Dasar wanita jadi jadian!!, tidak puas kah ia menganggu hari minggu bebas ku ini!? " Sambil mengomel gak jelas Itazura mengangkat panggilannya.
"Ya ada apa? Aku sibuk sekarang" Ia membuka dengan mengcode supaya cepat langsung ke intinya gak pake lama.
"Itazura Mitaka, kau dengar bukan? Sekarang bukan waktunya mengeluh tidak jelas, jangan bertingkah seperti anak kecil karena itu begitu menyusahkan" Balasan dari seberang tidak kalah pedas malah kelewat pedas.
"Jadi ada apa kenapa kau menelpon lagi segala, ini masih pagi buta tau!!" Itazura meledak karena kepalanya masih pening akibat pelajaran terkutuk itu.
"Kau dibebas tugas untuk proyek ini dan selama liburan musim panas kau tidak usah kekantor karena aku akan mengurusi semua proyeknya, ini juga perintah dari CEO Utama"
"Begitu... Apa hanya itu? " Sebenarnya ia kesal karena ayahnya terus meremehkan nya.
"Dan juga bagaimana kalau hari ini kita semua berbelanja untuk liburan musim panas, tinggal seminggu lagi kita liburan dan besok ujian"
Moodnya langsung berbalik ketika mendengar kata liburan, raut wajah Itazura langsung berubah cerah seketika.
"Baiklah jam berapa?" Terdengar jelas dari suaranya bahwa moodnya berhasil pulih.
"Nanti siang kita berkumpul di cafe biasa, aku akan mengajak Mashiro juga".
Seketika nama Mashiro disebut wajah Itazura pucat karena akan membayangkan hal yang tidak tidak.
"Tunggu-tunggu..."
"Baiklah itu saja, jangan telat. Sampai nanti" Panggilan telpon dimatikan sepihak.
"Kenapa harus ada baka imoutou itu!! Ia pasti akan memikirkan hal aneh, apalagi ini tentang berbelanja kebutuhan liburan musim panas!? " Itazura tidak bisa membayangkan ide gila apa yang akan dilakukan oleh adiknya itu.
Walaupun saat diluar ia berpenampilan seperti ojou-sama tapi kenyataannya ia adalah otakku tulen yang mejerumuskan dirinya kedalamnya.
Itazura turun dari kamar menuju dapur, ia mencium bau makanan yang sepertinya sudah tersaji dimeja makan.
"Ohayo... Itazura" Sapaan pagi menyambut saat ia tiba dimeja makan.
"Ohayo mo.. Natsumi" Itazura memberikan jeda pada salamnya karena melirik hidangan apa yang terjadi di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish You
RomanceBertemu denganmu bagaikan sebuah keajaiban. Dikehidupan ku sebelumnya hanya ada sebuah rasa hampa yang membuat dadaku menjadi sesak. Hanya ada sedikit orang yang mau mrngenalku lebih dalam tanpa memandang status. Banyak yang mengatakan bahwa hidup...