Di gedung olahraga...
Minamin sudah menunggu Natsumi" Terimakasih karena sudah mau datang membantuku"ucap Minamin ramah.Natsumi mengiyakan lalu berjalan mengikuti Minamin, pintu ruangan itu tertutup rapat tapi tanpa sepengetahuannya pintu itu langsung dijaga oleh 2 siswa bertubuh kekar dari luar.
"Disebelah mana yang ingin aku bantu bereskan, Minamin-san?"tanya Natsumi, entah kenapa firasatnya tidak enak seperti akan terjadi sesuatu disini.
"Kenapa kau berani sekali dekat-dekat dengan Itazura-kun?"Minamin langsung membuka topik dengan mengintimidasi ditambah gedung olahraga gelap hanya diterangi siluet warna orange dari matahari sore.
"Itu kan... hak Itazura. Ia bisa dekat dengan siapa saja"ucap Natsumi mundur beberapa langkah demi menjaga jarak.
[Kenapa jadi seperti ini? Bukannya ia berniat meminta tolong?]. Natsumi menjadi bingung dengan situasi yang berubah tiba-tiba.
"Kau bohong!!, kau pasti memikatnya dengan cara kotorkan!!"Minamin benar-benar meledak, teryata yang diawal ia bersikap ramah itu hanyalah topeng belaka.
"Aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau katakan... aku juga tidak memiliki hubungan khusus dengannya"Natsumi mulai merasa takut karena digedung ini hanya ada mereka berdua ditambah kondisi sekolah sudah sepi.
"Dasar jalang!! Kau memang tidak tau diri, pembohong lacur!!"ucap Minamin tanpa berperasaan, yang saat itu ia langsung menampar wajah Natsumi.
Natsumi terkena tamparan telak Minamin secara mendadak, walaupun ia siap tidak menutup kemungkinan ia dapat menghindarinya.
"Bagaimana rasanya? Sakit kan? Itulah rasanya perasaanku selama ini!!"bentak Minamin lalu mendekat dan menjambak rambut Natsumi dengan keras.
Natsumi merasakan kepalanya sakit akibat jambakan yang keras itu."Dasar jalang!! Aku sudah tau kau memikat Itazura-kun dengan tubuhmu kan!!"dengan tangan kiri masih menjambak ia langsung menendang perut Natsumi tanpa belas kasih.
Setelah puas menendang, ia menapar dengan bergantian di pipi kiri dan kanan sehingga menimbulkan bekas merah.
Minamin melepaskan jambakannya dan menjauh, Natsumi disana menangis hanya bisa karena ia sudah dijebak oleh Minamin dan kondisinya sekarang tragis, ia tidak bisa melawannya karena perbedaan kekuatan.
Minamin kembali menghampiri Natsumi dengan membawa ember lalu mengguyurnya, ember itu berisi bekas air pel yang sudah kotor. Alhasil Natsumi serta seragamnya basah kuyup. Minamin tertawa puas, tiba-tiba ponsel Natsumi yang berada dirompi abu-abu miliknya berdering.
Minamin segera meronggoh kantong rompi milik Natsumi dan mengambil handphonenya setelah itu ia dibuat terkejut melihatnya, teryata yang menelpon adalah Itazura. Dengan kesal ia langsung mematikan panggilan itu dan melempar handphone milik Natsumi ke dinding.
"Kau memang jalang yang tidak tau diri!!"bentak Minamin lalu menjambak kembali Natsumi yang sudah menangis ditambah ia mengambil foto kotor itu dengan handphone miliknya.
Disisi lain Itazura bingung kenapa panggilan telponnya dimatikan secara sepihak oleh Natsumi, Taki yang berada disebelahnya makin curiga dengan kejanggalan ini.
"Memangnya Natsumi pergi kemana saat mengirimkan pesan terakhir denganmu?" Taki berusaha memecahkan masalah ini.
"Tadi ia bilang ingin membantu seseorang di gedung olahraga, dan dia menyuruhku menunggu disini"
"Yuki, memangnya kau tadi tidak latihan di gedung olahraga?" Taki sepertinya berusaha memastikan sesuatu saat bertanya pada Yuki.
"Tidak, karena tadi ada kertas yang menuliskan bahwa gedung olahraga akan dibersihkan jadi tidak bisa dipakai sementara waktu"
YOU ARE READING
Wish You
RomanceBertemu denganmu bagaikan sebuah keajaiban. Dikehidupan ku sebelumnya hanya ada sebuah rasa hampa yang membuat dadaku menjadi sesak. Hanya ada sedikit orang yang mau mrngenalku lebih dalam tanpa memandang status. Banyak yang mengatakan bahwa hidup...