halaman 32

3.8K 297 130
                                    

Tok Tok Tok

Ceklek.

"Aku kira kamu belum ti-"

"Ini apa Hee?"

Dengan kasar Anya memberi iPad milik putrinya mengenai dada Heeseung.

"Cepet jelasin" sinis Anya.

Heeseung mengerutkan dahinya, ia membaca isi pesan dari Karina dan sangat terkejut. Heeseung menggeleng sambil menatap Anya.

"Karin pasti boong Nya, gak mungkin.."

"Apanya yang gakmungkin?! Dari kemarin waktu aku ketemu dia di babystore emang aku udah curiga dia hamil. DAN TERNYATA ITU ANAK KAMU! BRENGSEK!!"

Anya tidak peduli lagi dengan tangisan keras Ashley karena mendengar suata teriakannya yang sangat kencang itu.

"Anya! Ashley nangis gara-gara suara kamu! DIEM AKU BILANG DIEM!" bentak Heeseung sambil mencekal kuat-kuat tangan Anya.

"GAKPEDULI! Orang brengsek kayak kamu pantes aku bentak-bentak kayak gini!"

"Udahlah aku capek abis kerja malah harus ladenin kamu"

Heeseung mendorong Anya dengan pelan untuk memberinya akses masuk, Heeseung lantas menggendong Ashley dan membawanya masuk ke kamar dan menenangkan putrinya itu.

Anya menyusul dan terdiam saat melihat Ashley yang tertidur disamping Heeseung.

"Please..udah dulu marahnya. Kasian anak kita"

"Kita samperin Karina sekarang. Aku gakmau gila gara-gara masalah ini"

Heeseung mengangguk.































Suasana diruang tamu Karina sangat menegangkan. Terlebih lagi Anya terus menatap tajam Karina seperti ingin membunuhnya.

"Jujur ya Rin, gue capek sama semua drama lo. Jadi gue mohon dengan sangat sama lo...tell me the truth. Itu anak Heeseung atau bukan?"

Karina mengangguk.

Tubuh Anya melemas.

"Rin jangan fitnah! Gue bahkan gakpernah main gak aman dulu, gue selalu main aman. Kalaupun lo hamil, itu pasti bukan anak gue!"

"Beberapa minggu lalu, aku ketemu Heeseung di club.."

"Awalnya aku gakmau samperin dia karena aku takut hal yang diingan terjadi. Apalagi sekarang dia udah jadi milik kamu Nya"

"Tapi ngeliat dia hampir cium perempuan lain aku langsung dateng dan ngaku kalo aku Anya"

Anya terus menangis dan tampak frustasi.

"Karena aku ngaku jadi Anya, Heeseung berhenti godain cewek itu dan langsung gendong aku ke kamar"

"Abis itu-"

"Udah Rin. Udah.." lirih Anya sambil menghapus air matanya.

Heeseung mengelus lengan Anya yang semakin kurus. Dan dengan lemah Anya mendorong tangan Heeseung.

"N-nya, aku gak sengaja.."

"Kamu harus tanggung jawab Hee" ucap Anya.

Heeseung menggeleng.

"Kamu mau Karina kayak aku? Berjuang sendiri dan harus nunggu kamu sadar? Gitu?" Heeseung menggeleng.

"Cukup aku yang kamu giniin"

"Nya gakperlu kok. Aku gakpapa kalo Heeseung gakmau tanggunf jawab. Aku ngertiin gimana perasaan kamu juga Heeseung, maaf Nya"

Anya menggeleng, "Gue pernah diposisi lo. Gue gakmau itu keulang lagi, jadi please biarin Heeseung tanggung jawab"

"Anya" tegur Heeseung.

"Kenapa? Mau kabur lagi Hee? Kamu tuh bener-bener deh" kesal Anya.

"Ashley gimana Nya? Kamu gimana? Aku gakmau ngecewain kalian"

"Bodoh. Ini namanya udah ngecewain"

Heeseung terdiam.

Anya menutup wajahnya, air matanya terus saja mengalir. Sudah lelah ia menderita akibat Heeseung, dan hari ini adalah puncak derita seorang Anya.

"Aku pinjem mobil Hee, aku mau pulang sendiri. Kamu bahas ini dulu sama Karina"

Anya mengambil kunci mobil Heeseung dan meninggalkan laki-laki itu dan Karina tanpa berpamitan.

"Jadi gimana Hee? Anya udah izinin kamu buat tanggung jawab"

"Lo gila? Gue gak akan pernah lakuin itu" tegas Heeseung.

"Heh, gue gakmau lagi buat Anya down. Mental dia udah gak sehat lagi asal lo tau. Semua karena gue Rin"

Karina terdiam.

"Aku udah coba buat ngalah Hee, tapi aku yakin aku gakbisa sendirian"

Heeseung mengacak rambutnya dengan kesal.

"Gugurin Rin, gue mohon jangan ganggu gue dan Anya"
































Heeseung membuka pintu rumahnya dan tersenyum melihat putrinya yang berlari sambil merentangkan kedua tangannya.

"Cantiknya papa wangi sekali...siapa yang mandiin nak? Mama?"

"Bbii Han!"

"Bibi? Mama belum pulang nak?"

Bibi Han berjalan sambil membawa handuk bekas Ashley.

"Nyonya belum pulang tuan. Sudah saya coba hubungi namun tidak ada balasan, daritadi non Ashley kehausan tapi saya bingung jadi saya kasih susu biasa aja tuan"

Heeseung menghela nafasnya lalu mencoba menghubungi Anya, namun hasilnya sama. Anya tetap tidak membalasnya.

"Papa mau cari mama dulu ya? Ashley mau ikut sama papa??"

Ashley mengangguk.

"Bi, tolong ambilkan mantel Ashley dikamar saya"

"Baik tuan"

Baru saja bibi Han akan pergi menuju kamar Heeseung, salah satau security dirumahnya datang dengan nafas yang tergesa-gesa.

"Hei hei, kenapa kamu?"

"T-tuan liat ini!"

Heeseung mengambil ponsel itu lalu membacanya. Tubuhnya melemas seketika.











































































"Info terkini : Kecelakaan baru saja terjadi di Jalan *** yang mengakibatkan seorang perempuan berusia 20 tahun berinisial PA sekarat dan mengalami pendarahan, Diduga korban sedang mengandung"





:)

first love ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang