008 || Reset, Halilintar ❥

1.4K 175 13
                                    

✯ Belajarlah untuk belajar ✯

★ ★ ☯ ★

Gawat.

'Harusnya aku tidak mengeceknya tadi, tapi a-aku khawatir kukira kak Hali kenapa-napa!' batinnya. Tidak ada pikiran menoleh ke belakang, bisa saja orang itu mengejarnya. Namun, saat Gempa diam untuk beristirahat, ia sadar sedari tadi ia tak dikejar. Apa Halilintar membiarkannya pergi begitu saja?

Lalu, Bora Ra? Apa maksudnya Bora Ra membuka Gerbang Inferno? Itu gila, sama saja membawa kemusnahan pada kerajaan Elemental. 'Setidaknya aku bisa menjelaskan pada raja tak ada yang aneh dari kakakku, dia baik-baik saja dan tidak ada orang yang memberi bisikan pada kak Hali.'

Retak'ka hanya khawatir Halilintar akhir-akhir ini mendapat bisikan provokator, makanya Gempa diminta untuk mengawasi. Sejauh ini memang tak ada yang aneh dari Halilintar, dia sendirian daritadi ... hanya, dapat informasi darimana sang kakak mengenai Bora Ra? Kenapa Halilintar berpikir Bora Ra—pengawal kepercayaan Retak'ka—akan memberontak? Mungkin saja ada yang memprovokasi Halilintar sampai sejauh ini.

"Aku harus menginvestigasinya lebih lanjut."

★ ★ ☯ ★ ★

TOK! TOK!

"Ah, masuk."

Kukira pelayan yang masuk, tapi justru si bungsu tak jadi aka Thorn. Lelaki itu tersenyum riang, dua tangannya disimpan di belakang, terlihat membawa sesuatu. "Selamat pagi, kak Hali~! Apa kakak sudah makan?" tanyanya. Unch deh nanyain udah makan apa belum, aku jadi susah menahan senyum.

"Belum, kau bagaimana? Mau makan bersama?"

"Tidak-tidak," tolak Thorn cepat, lantas ia mengeluarkan kotak makan yang sedari tadi disembunyikan. "Thorn menanam tumbuhan dan menjadikannya salad untuk kak Hali. Kak Hali coba ya, semoga saja enak heheh~ oh dan Thorn masih berusaha menciptakan bunga, biasanya Thorn menanam dengan kekuatan Thorn sih daripada menciptakan langsung, maaf akan lama."

Haduh, salad. Aku kurang suka makan sayur, beda dengan si mata hijau ini, mentang-mentang kekuatannya Dendro. "Kelihatannya enak, Thorn. Tapi kau belum menjawab pertanyaanku, apa kau sudah makan?"

"Belum."

"Kalau begitu, ayo makan bersama."

"Boleh? Yey! Kak Hali memang terbaik!"

"Boleh? Yey! Kak Hali memang terbaik!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Ekspresi menggemaskan Thorn]

Setidaknya aku tidak usah makan salad terlalu banyak. Enak, tapi bukan selera orang sepertiku. "Kau tahu, Thorn? Kekuatanmu ini sangat istimewa, selain menyerang dan memerangkap, kau juga bisa memfokuskan skilmu pada penyembuhan medis."

Thorn memasukkan tomat ke mulutnya. "Tapi, medis tidak akan terpakai untuk peperangan."

"Siapa yang bilang?"

RESET ➜ HALILINTAR [COMPLETED ✔]Where stories live. Discover now