017 || Reset, Halilintar ❥

1.1K 160 0
                                    

✯ Kalian tahu apa itu ponco? ✯

★ ★ ☯ ★

'Kenapa kau tidak memberitahuku?!'

└| Kenapa aku harus menghentikanmu membuat keputusan singkat? Setidaknya dengan begini, mereka berdua tidak menuntut jawaban lebih darimu dan memilih diam |┐

'Astaga Halilintar! Aku baru menyadari yang mereka butuhkan hanya pengakuan seorang kakak yang sayang pada adik-adiknya! Aku malah membawa istana untuk urusan keluarga! Harusnya aku jujur saja, kukira mereka sedang menyelidikiku makanya aku bawa-bawa istana! Kalau saja aku tahu mereka hanya membutuhkan pengakuan dari kakaknya!'

└| Menggelikan. Cepatlah, sore ini kau harus sudah kembali. Kuharap kau masih ingat tempat Hang Kasa, kita tidak membawa obat dan kau tidak punya waktu meminta ke tabib |┐

Di hadapanku sudah terpampang jalan masuk ke hutan Mavka. Kali ini, aku mengenakan masker dan bersiap-siap menggunakan gerakan kilat agar bisa sampai tujuan tanpa menghirup banyak gas racun. Sejujurnya aku tidak yakin, badanku masih memar luka akibat Bora Ra. Apa aku akan kuat?

└| Kau meragukan kemampuan tubuhku?! |┐

'Oh iya lupa, tubuh ini milik si jagoan Halilintar.'

"Gerakan kilat!"

Aku menahan napas kala sampai di dekat sungai merah dalam hutan Mavka. Masih jauh, tapi jika aku memakai gerakan kilat lima kali pasti akan sampai.

"Gerakan kilat!"

BRUK!

'K-kekuasaan atas elementalku masih lemah.' Aku hanya mampu menggunakannya empat kali, sisanya harus kulakukan dengan berjalan kaki atau lari. Aku tidak habis tenaga, hanya saja aku belum bisa memakai elemental dengan baik. Apalagi gerakan kilat yang dipakai ini mengambil jarak puluhan kilometer dan bukan gerakan kilat dekat yang dipakai ketika bertarung.

"Tok Kasa! Apa kau di sana?!"

Nampak seorang kakek tua tengah berdiri dengan satu kaki, mengikuti gaya kuda di sampingnya. Kakek itu menoleh. "Ehh?! Bro, itu kamu yang waktu itu kan? Kok bisa sampai ke sini lagi? Ente tidak mati kan, bro? Saya gak punya ramuan tahan racunnya, duh!" Tok Kasa langsung membantu, ia menyadari kehadiran bola kuning di tanganku. "I-ini?!"

"Ochobot, seperti yang Atok minta." Aku tidak langsung memberikan, malah duduk dulu di salah satu potongan kayu. "Aku tidak membawa obat dan sepertinya aku tidak bisa lama-lama, Tok. Bisakah kita langsung melakukan barternya?" mintaku.

Hang Kasa memberikan tatapan menyipit, ia mengecek kondisi Ochobot. Terlihat baik-baik saja dan tidak seburuk yang ia duga, walau tidak aneh semua kekuatan hasil sedutnya hilang. Pasti antara Retak'ka mencurinya atau ada seseorang yang memindahkan kekuatan di dalam bola ini ke tempat lain. Apapun itu, yang jelas Hang Kasa tetap bahagia karena robot andalannya telah kembali.

"Hei, bisakah kamu ceritakan pada Saya bagaimana kamu bisa dapat Elemental Elektro?" tanya Hang Kasa santai, ia memintaku menunggu sebentar sambil membawakan cemilan untuk kita berdua.

'H-Hali? Kau ambil alih?'

└| Elemental didapatkan jika kita telah sampai pada fase hidup yang membangkitkan perasaan terbesar kita. Bagiku, perasaan itu adalah ketika orang-orang mempermainkan phobiaku |┐

"A-aku mendapatkannya dari ... Phobia ...?"

"Maksudnya?"

└| Gak gitu juga disampaikannya, bodoh. Bilang, kekuatan Elektroku bangkit karena amarah |┐

RESET ➜ HALILINTAR [COMPLETED ✔]Where stories live. Discover now