EPS 6

15 13 1
                                    

Akhirnya pagi tiba.
Guru guru/murid masuk sekolah dan melaporkan kejadian ini kepada polisi.

Tania, Keyra, Syifa dan Zefta yang ada disekolah sepanjang malam dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi.

Fany dan Jesslyn yang menghilang entah kemana sedang dicari oleh semua polisi yang ada di daerah tersebut.

Malam itu adalah malam yang sangat panjang, kami harap itu tidak terjadi lagi.

***

"Diinterogasi nya lama banget parah"

"Untung kita ga dimasukin ke penjara"

Keyra, Tania, dan Zefta Sedang berbincang bincang setelah keluar dari kantor polisi disepanjang jalan.

Syifa dijemput oleh keluarganya, makanya dia tidak bersama dengan kami.

"Aneh banget loh Zef, kamu cuman di ruang kesehatan tapi kok ga ditargetin sama pelakunya" Tania tersenyum dan menggaruk kepala nya karena bingung.

"Hehehe jelas lah, kalau ada pelakunya disitu pasti udah aku suntik" Zefta bicara dengan sangat percaya diri dan seperti tidak takut sama sekali.

"Kalo dia nargetin kamu, mamp-!"

Keyra menutup mulutnya Tania yang bicara sembarangan.

"jangan gitu Tan, gaboleh main main"

"Hmm maaf"

"Aku gamau balik ke sekolah lagi, pengen pindah" Zefta berbicara sambil memegang handphone nya.

"Aku juga pengen, tapi kayaknya gabisa sekarang" Keyra dan Tania punya satu alasan yang sama.

"Loh kenapa?"

"Kita punya dendam yang besar ke pelaku itu, dan mau bales dendam"

"Wihh berani banget?! Ga takut apa?" Zefta terheran heran kenapa temannya sangat berani.

"Demi teman" Tania memegang pundak Zefta dan Keyra.

"Kalo kamu pindah juga, gamungkin si pelaku ngebiarin doang, dirumah atau diluar kita harus tetap hati hati"
Keyra lalu melepaskan tangan Tania dari pundaknya lalu pergi begitu saja.

"Apaan sih? Judes amat" Zefta agak kesal dengan perlakuan Keyra terhadap Tania.

"Heh Tan, aku mau nginep di rumah mu dong selama 2 minggu, ortu ku mau pergi ke luar negri gara gara ada urusan"

"Hah rumahku?? Sekarang? Atau nanti malem aja?"

Zefta tersenyum.

"Sekarang aja"

***

Keyra yang tiba tiba meninggalkan mereka berdua ternyata sedang berjalan menuju sekolah itu.

"ha...aku bakal mengungkapkan siapa dalang dibalik semua ini!"

Sesampainya disana, Keyra melihat beberapa siswa berbisik bisik.

"heh, itu dia! Orang yang jadi tersangka bunuh temennya"

"Hah dia?! Gila, mukanya polos hatinya sesat, ngerii"

Keyra mendengar bisikan itu lalu menampar orang yang sedang membicarakannya.

"Jangan bicara sembarangan kalo kalian gatau kejadian yang sebenarnya!"

Keyra meninggalkan mereka dan menuju tempat dimana Jenny jatuh saat itu.

Masih ada 3 atau 4 polisi yang masih ada di tempat itu, Keyra ingin pergi kesana tapi tidak jadi karena malas untuk di tanya tanya lagi.

"Ck, polisi memangnya bisa apa?" Keyra kesal dan menuju kantin sekolah untuk membeli sesuatu karena lapar.

FiND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang