1

265 93 148
                                    

"Kenapa kamu bolos latihan kemarin?!" Pak Yudhi refleks berteriak ketika ia melihat pintu gor terbuka dan seorang laki-laki memasuki gor dengan santai. "Sam Emilliano!" Bentaknya.

Yang dipanggil malah cuek masuk barisan anggota tim badminton junior padahal ia sudah senior. "Maaf, Pak," ucapnya tak acuh.

Pak Yudhi menghela nafas perlahan. Anggota satu ini memang sering membuatnya naik darah. Kalau dia bukan jagoan tim Bamis pasti sudah kukeluarkan, batinnya.

Anggota senior sudah terbiasa dengan perilaku Sam yang seenaknya. Si nakal itu merasa dirinya yang terbaik di tim nya. Tapi mereka tidak bisa membenci Sam, karena si nakal itu sebenarnya baik. Dia bolos pasti karena membantu pekerjaan ayahnya di perusahaan. Ayahnya memang sering meminta bantuan Sam karena dia pintar menyelesaikan masalah pekerjaannya.

Atau bisa jadi dia membantu ibunya di toko serba ada miliknya. Toko itu selalu ramai, jadilah ibunya sering meminta Sam membantu melayani pelanggannya.

"Sam! Pergi ke lapangan dan berlari 20 putaran!"

"Baik, Pak," Sam melangkah ke luar gor menuju lapangan yang terletak di samping gor Tim Bamis. Biasanya juga 50 putaran, ucapnya pelan kepada diri sendiri.

Walaupun Sam nakal, dia selalu menurut ketika dihukum. Sam tidak akan kabur, dia akan bertanggungjawab atas sikapnya. Itu juga yang membuat anggota lain tidak bisa membenci Sam.

Drrttt...drrttt...
Satu notifikasi masuk ke ponsel Sam. Dia membuka pesan itu sambil berlari agar cepat selesai.

-Baghiz
Ethan bilang lo dihukum lagi, bener Sam?

-Sam
Iya

-Baghiz
Haha mampus lo :D

"Baghiz sialan!" Sam mencak-mencak, bukannya dikasihani malah diledek. Dia mempercepat larinya. "Awas lo Ghiz, turnamen nanti gue yang menang," lanjutnya.

Selagi Sam dihukum, anggota lain melakukan pemanasan untuk pelatihan turnamen percobaan. Ethan selaku ketua ditugaskan untuk membagi Tim Bamis sesuai keinginan anggotanya.

"Sam berpasangan sama siapa?" Tanya Fazhia heran karena Ethan tidak menyebutkan nama Sam.

"Dia bakal bermain tunggal karena dia jagoan tim kita, dan kebetulan gak ada anggota yang tersisa, semua udah berpasangan," jelas Ethan "Gue mau liat Sam dulu, kalian semua lanjut pemanasan, kalau Sam udah beres hukumannya kita akan mulai latihan bersama setiap pasangan,"

Anggota lain menuruti perintah Ethan sang ketua dan melanjutkan peregangan otot. Sedangkan Ethan berlari kecil menuju lapangan dimana Sam dihukum.

Sam duduk di samping lapangan sambil mengatur nafas. Dia kelelahan. Kemarin Sam bolos latihan bukan karena membantu orang tuanya, tapi bertanding bersama Baghiz di gor kampus. Sam kalah karena kakinya terkilir saat bertanding. Sekarang Sam dihukum berlari di lapangan luas. Nasib, sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Sam mengurut kakinya perlahan. Kemarin ia tak sempat memeriksa keadaan kakinya. Setelah dipaksa berlari kakinya makin terasa sakit.

"Kaki lo kenapa, Sam?" Ethan sudah berdiri di hadapan Sam sambil memperhatikan kakinya.

"Gue terkilir kemarin, tapi gapapa," Sam berdiri perlahan dan berjalan menuju gor Tim Bamis untuk berlatih "Ayo, Than,"

"Lo yakin gak akan diperiksa dulu kakinya? Bentar lagi turnamen percobaan, kaki lo harus bener-bener sehat," Ethan menyejajari langkah Sam, "lo harus menang demi Tim Bamis," sambungnya.

My Letta (ON GOING)Where stories live. Discover now