Chapter 22

868 111 211
                                    

"Tebak, siapa yang menyukaimu?ya, itu aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tebak, siapa yang menyukaimu?
ya, itu aku."
- Venice Kornwit Theerapanyakun










•••










"Mom, apakah Sam akan lama menginap di kediaman Minor?"

Pria cantik berambut mullet yang manis itu pun melihat kearah putranya yang terlihat begitu tampan. Mungkin kali ini Tay akan berbohong lagi soal kejadian yang menimpa Sam di pesta keluarga Theerapanyakun.

Jemari kekar milik Joseph sibuk mengikat tali sepatunya, bahkan ia juga meneteng sebuah payung di tangannya. Di luar sedang gerimis, dengan terpaksa Joseph harus pergi naik mobil.

"Hmm, mungkin Sam akan sedikit lama disana" Tay tersenyum melihat kearah sang putra

Tak lama kemudian, Joseph berpapasan dengan sang Ayah.

"Aku harus pergi? Mommy, baik-baik di rumah bila ada apa-apa hubungi aku?!" Jelasnya, Joseph segera undur diri dari ruang utama keluara Tantijibul.

Tay pun menyelus lembut lengan tegap milik sang putra. "Ehem.. Iya hati-hati di jalan"

"Iya, aku berangkat" Joseph pun membuka payungnya dan memasuki mobil mewahnya.

Pria cantik itu pun tersenyum melihat mobil putranya melaju dari perkarangan kediaman Tantijibul. Kaki jenjangnya pun memasuki mansion dan melihat Time sibuk menatapnya dengan dingin.

"Sudah selesai mengatar putramu yang egois itu?" Tanya Time pada istri cantiknya yang ia sia-siakan.

"Joseph tidaklah egois, dia hanya melakukan kewajiban sebagai seorang anak?" Tay pun melipat kedua tangannya di depan dada. "Bila kamu Ayah yang baik mungkin kejadian menakutkan ini tak akan menimpa Sam kita"

Time hanya bisa diam di saat mendengar skakmatt dari istri pertamanya ini. Bahkan ia merasa muak harus berdebat dengan pria cantik di hadapannya ini.

"Ternyata benar Tem lebih baik darimu?" Time mulai mengangkat nama Tem di hadapan Tay.

"Dia hanya datang untuk meminta uangmu, sedangkan aku memberimu keturunan dan cinta. Walaupun kamu menyakitiku aku masih mencintaimu, cintaku padamu sudah gila" Tay mengatakan sejujurnya pada Time bahwa cintanya sudah buta.

Sementara itu, di seminar tak sengaja Felix bertemu dengan Joseph. Bahkan Felix berusaha menyapa pria tampan itu, tetapi rasa canggung sedang menderanya. Padahal ini kesempatan emas untuk Felix semakin dekat dengan Joseph. Si ketua BEM King Mongkut's Institute of Technology Ladkrabang yang lebih menitik beratkan pada bidang teknologi.

Bahkan Felix takut bila mengetahui kenyataan bahwa pria yang di kagumi itu memiliki kekasih. Dengan segera pria cantik itu membuang jauh-jauh pikiran negatifnya.

01. WHY Seasons 1 | Loving in Silence is Painful [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang