Chapter 18: Dunia atau Teman

334 29 30
                                    

Kematian sang Dewa menyebabkan keruntuhan alam semesta dimulai.

Dalam waktu kurang dari 1 Mili detik, miliyaran Anti-Materi dan materi terus tercipta dan menciptakan reaksi ledakan energi yang sangat mengerikan.

Dari pusat alam semesta, penyebaran ledakan bergerak dengan kecepatan yang mencapai 30×10⁹⁰ dengan kecepatan 10 kali cahaya.

Singularitas mulai runtuh dan seluruh gaya fundamental yang menyusun alam semesta mulai berantakan.

Seperti sebuah air yang tenang. Namun seseorang menjatuhkan sebuah bola dengan kecepatan 99% cahaya ke dalamnya dengan keras dan membuatnya menjadi kacau balau.

Segalanya hancur.

Namun, Rimuru menopang dunia tersebut dengan aura spiritualnya. Kehancuran alam semesta berhenti berkat aura spiritual Rimuru.

Penyebaran auranya mencapai tingkat hukum alam yang mana menggantikan segala hukum yang pernah berlaku disana selama sementara sebelum Rimuru menariknya kembali.

Rimuru membuka telapak tangannya menghadap ke atas.

Dia mengaktifkan mata Rinne-Sharinggan untuk melihat bagaimana aliran kekuatan dunia tersebut bergerak lalu mulai melepaskan aura spiritualnya untuk mempengaruhi serta menggantikan aliran tersebut.

Kedua matanya mulai berubah menjadi berwarna biru dengan warna kristal yang cantik. Kilauan matanya menyinari tempat tersebut.

Dengan kekuatan matanya, Rimuru menciptakan lubang hitam seukuran kepalan tangan dari ketiadaan sembari memasukkan aura ke dalamnya. Dia mensintesis kedua hal tersebut dengan mudah.

Kekuatan gravitasi dari lubang hitam menyerap aura yang berbentuk partikel reaktif dan mengumpulkannya di satu titik singularitas. Rimuru telah mengatur auranya dengan baik sehingga keduanya dapat bersatu tanpa meruntuhkan Lubang hitam itu sendiri.

Auranya mulai mempengaruhi lubang hitam dan tarikan gravitasi Lubang hitam menjadi berganda.

Secara otomatis, lubang hitam itu memiliki kemampuan untuk merenggut segala yang ada di dunia, entah itu dalam bentuk fisik ataupun non-fisik yang mana tidak bisa disentuh ataupun dilihat.

Hukum alam dan lainnya, bahkan ruang dan waktu mulai terhisap ke dalam sana setelah melewati horizon peristiwa yang melebar sejauh berjuta-juta tahun cahaya.

Hanya dengan menggunakan kedua nya secara bersamaan, Rimuru mulai merenggut seluruh hukum alam yang ada di dunia tersebut.

Hisapannya tidak masuk akal. Tidak seperti lubang hitam biasanya yang tidak langsung menyerapnya, namun mengorbit di sekitarnya selama beberapa waktu sebelum terhisap ke dalamnya.

Lubang hitam yang penuh dengan aura spiritual dari seorang Dewi Peri sendiri memiliki kekuatan yang tidak terbayangkan.

Seluruhnya diserap dalam jarak yang membentang sejauh jutaan tahun cahaya.

Rimuru:"kalian sudah selesai kan? Kenapa kalian tidak langsung kembali dan malah memperhatikan dari sana?" Rimuru mengirimkan telepati pada keempat pedang rohnya secara bersamaan.

Lalu, dalam sekejap semua pedang roh Rimuru kembali ke dalam tubuhnya.

Rimuru:"kenapa kalian malah menontonku?" Rimuru bertanya sambil memegang lubang hitam di tangannya.

Rimuru Tempest X Omniverse (Fanfic X Crossover X OC), Season 3-ENDWhere stories live. Discover now