Chapter 02. Lemon 🍋

4.1K 133 8
                                    

18+18+18+18+!!! Di deskripsi juga udah di cantumin oke, jadi jangan salahkan saya jika anda anda semua tidak suka dengan adegan di bawah ini! Jika masih tetep kekeh baca, maka dosa di tanggung sendiri.
......

Uap membumbung tinggi ke udara, sedikit membuat pandangan di sekitar menjadi kabur.

"Hahh ... Bersantai seperti ini memang yang terbaik." Rimuru bersandar dengan kepala di sisi kolam air panas. Handuk kecil yang di lipat berada di atas kepalanya. Dia bersandar sambil memejamkan matanya.

Gelombang air tercipta membuat ombak kecil ketika ada seseorang yang bergerak di belakangnya.

"Jangan memelukku dari belakang dalam keadaan telanjang pak tua! Adik mu menggesek pantat ku dan itu tidak nyaman." Geram Rimuru ketika ada sepasang tangan yang meremas kedua payudaranya. Siapa lagi kalau bukan Veldora yang berani melakukan hal itu kepadanya.

"Tapi menurutku ini sangat menakjubkan." Veldora tidak memperdulikan kekesalan Rimuru dan mengangkat tubuhnya sehingga Rimuru berada di atas pangkuannya di dalam kolam.

Ohh, itu sangat hangat ketika adik kecilnya yang bangun tergesek oleh selangkangan dan perut Rimuru.

Rimuru menampar pelan dahi dari naga itu."Sudah ku bilang aku ingin bersantai! Aku mengijinkan mu untuk mandi dengan ku karena kau berjanji tidak akan melakukan apapun."

Veldora menggedikan bahunya sambil menjulurkan lidah."Persetan dengan itu semua, aku benar-benar tidak tahan melihat tubuh telanjang mu."

Veldora mengangkat tubuhnya hingga dia keluar dari kolam dan duduk di tepi sembari membawa Rimuru di pangkuannya, memperlihatkan lekuk tubuh Rimuru yang indah terpapar jelas. Rimuru menatap ke bawah ketika benda hangat nan besar itu bergesekan dengan Vagina dan perutnya.

Tangan Veldora melingkari pantat Rimuru dan menariknya lebih dekat hingga penis nya benar-benar terjepit antara dirinya dan Rimuru.

"Pak tua! Kau harus bisa mengatur nafsu mu yang menggebu itu!" Rimuru sedikit memberontak, namun tidak di pungkiri lagi kalau dirinya juga sudah mulai terbawa oleh gairah karena permainan tangan Veldora di kedua dadanya, apalagi dengan mulut lelaki itu yang memberikan kecupan dan hisapan di lehernya.

"Enhhhh!"

Rimuru mengeluarkan desahan manis ketika tangannya sedikit terangkat dan menghentikan jari. Mereka menghilang dari tempat Onsen sebelumnya menuju kamar pribadi Rimuru yang besar. Veldora masih dalam keadaan memangkunya tanpa memperdulikan lingkungan sekitar. Kedua tangannya perlahan menjamah daerah bawah Rimuru, itu mulus tidak ada bulu apapun sama sekali. Gundukan nya cukup menggoda dengan warna merah muda.

Desahan manis Rimuru keluarkan seraya melingkarkan kedua tangannya di pemuda gagah yang sedang menggerayapi tubuhnya itu. Lidah Veldora terasa dari lehernya semakin naik hingga ke dagu, dia menjilati daerah itu sebelum lidah nya berhasil menjilat bibir Rimuru. Ciuman yang panas antara mereka berdua terjadi, saling menghisap bibir satu sama lain sementara desahan lembut Rimuru keluarkan kala tangan Veldora menggosok area kewanitaan nya.

"Sudah ku bilang kalau sekarang aku tidak memiliki waktu banyak, aku harus segera bekerja...nfnfff ..."

Mulut Rimuru segera di tutup kembali oleh bibir Veldora, meraupnya dengan kasar kala dirinya mulai membuka mulutnya. Lidah mereka saling terkait satu sama lain, bersaing dengan sangat sengit dengan desahan manis yang Rimuru keluarkan sesekali.

Sementara tangan kiri Veldora mengelus kasar area kewanitaan nya, tangan kanan Veldora meraup kasar pantat Rimuru dalam satu tamparan. Membuat Rimuru sedikit mengejang, namun tidak berniat untuk melepaskan ciumannya. Dia menikmati semua ini.

Ketika Rimuru menjadi perempuan. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang