Chapter 05. Bersama Satoru 🍋

1.8K 63 9
                                    

Mereka berdua saling duduk berhadapan di sofa, Satoru menghela nafas seraya mengusap wajahnya dengan kasar. Dia pikir semalam itu hanya mimpi saja, namun dia mengetahui kalau itu semua bukanlah mimpi semenjak pertama kali dirinya bangun dari pingsan semalam.

Ia menatap Rimuru di sela-sela jarinya, mendapati gadis manis dan cantik serta menawan yang sedang memberikan senyum manis kepadanya.

Helaan nafas kasar kembali dia keluarkan ketika melihat kenyataan itu.

"Kau menghela nafas setelah menatap wajah seseroang, itu sangat tidak sopan."

"Karena aku benar-benar tidak percaya kalau kau ada di sini ..., Apalagi dengan sosok baru mu ..."

"Sudahlah, aku datang jauh-jauh ke sini tapi seperti itu kah sambutanmu? Gadis kecil ini terasa tersakiti."

"Apanya yang gadis kecil, lebih tepatnya aku harus memanggilmu 'Nenek' atau 'Nenek buyut' mungkin 'Nenek buyut dari nenek nya nenek buyut'."

Rimuru masih tersenyum manis mendengar hal itu, namun sedikit di paksakan ketika urat di kepalanya muncul.

"Apa yang kau katakan? Aku masih 18 tahun, itu masih sangat muda."

"Apanya yang 18 tahun, kau sendiri yang bilang kalau umurmu lebih dari seribu–."

"Itu kesalahan, umurku yang sesungguhnya baru 18 tahun." Potong Rimuru dengan senyum mengancam kepada Satoru.

"O-Oke... Terserah ..."

"Lupakan tentang masalah itu, apa kau masih bekerja sebagai kontraktor umum?"

"Tidak, sebenarnya aku sudah pensiun. Lagian tabungan ku sudah banyak, jadi aku memutuskan untuk menulis novel ringan untuk waktu luang."

Yah, Rimuru mengetahui itu kalau dirinya memang bukan orang yang boros.

"Hehh, kau melakukan sesuatu yang menarik. Aku sampai terkejut kala ada orang yang benar-benar mengenali ku di jalan."

"Tentu saja karena penampilan mu memang mirip, mereka pasti berpikiran kalau kau sedang melakukan Cosplay. Lagian Novel ringan yang ku ambil dari kisah nyata ku sendiri menjadi cukup terkenal. Bahkan mendapatkan adaptasi untuk animenya."

"Aku tidak menyangka kalau aku sangat berbakat untuk menjadi seorang penulis." Gumam Rimuru sambil memandangi teh nya sebelum dia menyesap nya kembali.

"Tidak, bukan kau. Tapi aku!" Bantah Satoru.

"Apa bedanya dengan itu."

"Kau tidak pernah menulis sebuah novel, Mengimajinasikan apa yang kita tulis menggunakan rangkaian kata agar dapat dengan benar di imajinasikan oleh para pembaca itu sangat sulit tau."

"Tidak ada yang tau kalau aku tidak mencobanya." Balas Rimuru ringan.

"Bahkan menulis diary saja kau kesulitan."

Burrfttt...

Rimuru mengalihkan pandangannya ke arah lain mendengar fakta tersebut dengan semburat malu, sepertinya Satoru dan Rimuru kini telah benar-benar menjadi dua orang yang berbeda meskipun mereka adalah satu.

"Lalu bagaimana dengan mu? Kau belum memiliki pacar bukan?"

"Kau juga tidak memilikinya bukan?" Balas Satoru dengan senyum mengejek kembali. Berhasil membuat Rimuru terdiam tak berkata-kata.

"T-Tapi yang penting aku sudah pernah melakukannya dan tidak perawan."

"Tapi aku juga yakin kalau kau belum pernah melakukannya sebagai seorang pria."

Ketika Rimuru menjadi perempuan. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang