hari sudah mulai sore namun Ara masih tertidur dengan pulasnya di pelukan Bara, Arka melirik jam tangannya "Ki, balik"panggil Arka pada Arki
Arki yang mengetahui maksud Arka segera pulang karena sedang membawa Ara pun mengangguk dan ikut berdiri
di waktu yang sama Gibran turun dari tangga dengan badannya yang terlihat berkeringat, sepertinya ia sehabis berlatih bela diri di rooftop, Gibran melihat Bara dan Ara yang berpelukan dengan Ara yang tampak tengah tertidur
"kenapa?"tanya Gibran pada mereka melihat Ara dengan mimik wajah yang sulit di artikan
"tidur"jawab Bara seadanya
Arka kemudian membangun kan sang adik "Ra, bangun udah sore"ucap Arka lembut membangunkan Ara, Ara tak bergeming sama sekali
"ck, ngebanguninnya kok pelan amat, ya ga bakal bangun tu kebo"decak Arki, ia berjalan menuju Ara untuk membangunkannya
"Ra, woy bangun udah sore"Arki menggoyang goyangkan tubuh Ara dalam pelukan Bara
Bara langsung menyingkirkan tangan Arki dari tubuh Ara "Ra, bangun"tepuk Bara pelan ke pipi Ara
"enghhh"Ara membuka matanya dan mendongak
"ehh"kaget Ara melihat wajah Bara, Ara langsung beranjak menubruk badan Arki yg ada di belakangnya, Arki pun langsung memegang badan Ara
mereka yang melihat wajah kaget Ara tertawa geli melihat ekspresi gadis itu
"ihh Ara kaget, kok kak Bara meluk Ara si"ucap Ara yang sudah mulai sadar
"tadi kamu yang tiba-tiba meluk Bara, makanya kalo jalan jangan sambil merem"ucap Arka tetap dengan nada lembutnya, mendengar itu Ara berpindah ke dekat Arka yang langsung di rangkul oleh Arka
"berarti Ara yang salah ya hehe"ucap Ara menggaruk kepalanya malu
lagi lagi mereka terkekeh melihat wajah malu Ara, Gibran pun ikut terkekeh tipis.
"maaf ya bg Bara, tadi Ara kira tuh bg Arka"ucap Ara menatap Bara dengan malu
Bara hanya tersenyum dan mengangguk kemudian mengacak rambut Ara gemas
"dahh ayo pulang, nanti papa sama Abang marah kalo lo belum pulang udah sore gini"Ajak Arki
"yauda Ara pulang ya, babay semua"Ara melambaikan tangannya pada mereka
"hati hati cill"balas Linggar
"siap"ucap Ara dengan nada hormat yang membuat mereka tersenyum
Arka dan Arki menggandeng tangan Ara menuju keluar markas, di depan markas pun mereka sempat di sapa oleh anggota zirex.
"cieee Gibran ketawa cieee"ucap Andra meledek Gibran
"boss lagi jatuh cinta nih yeee"sambung Linggar
Gibran yang mendengar hanya memutar bola matanya malas, ia akui ia memang menyukai gadis kecil bernama Ara itu, namun ia belum tau menyukai dalam status adik atau lebih.
****
di perjalanan pulang, Arki bersama Ara dan Arka sendirian karena kata Ara tadi ia sudah bersama Arka pas pergi.
tiba tiba mereka di cegat oleh orang yang tidak dikenal, mereka ada 8 orang
Arka menggeram, bisa bisanya ia di cegat saat membawa adik perempuan nya
Arka dan Arki mau tak mau harus turun karna motornya sudah tidak bisa lewat terhalang motor mereka
"Ara lo tunggu disini ya, jangan kemana mana"peringat Arki pada Ara membawa nya ketepi jalan, Ara hanya mengangguk, ia juga merasa takut melihat 8 orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran and Arabella (completed)
Teen FictionGibran Al-Razi Pramudya seorang ketua geng besar bernama Zirex yang ditakuti oleh masyarakat dan terkenal di semua kota, memiliki sifat kepemimpinan yang tegas, tatapan mata tajam yang membuat siapapun takut padanya dan dingin pada perempuan kecuali...