"Ara lo dimana"panggil Citra
Ara langsung menghampiri Citra
"tadi Ara ngejar kupu kupu tapi ga dapet"ucap Ara"lo ada ada aja deh, yuk ke kelas"ucap Citra
sesampainya di depan kelas, ternyata sudah ada inti zirex yang menunggu mereka
"udah bel ya?"tanya Citra
"udah, baru aja si"jawab Steffy
"yauda yok, kantin"ajak Linggar
sesampainya di kantin mereka duduk di tempat biasanya namun ada satu hal yang berbeda
Gibran tampak duduk sendirian di pojok kantin
"Ara panggil bang gib deh"ucap Ara ingin berdiri tapi ditahan Bara
"udah biarin aja"ucap Arka cepat
"tapi bang gib sendirian, kasian"ucap Ara
"emang pengen sendiri kali Ra"ucap Steffy
akhirnya Ara mengalah, ia tidak menghampiri Gibran
***
Bel pulang sekolah telah berbunyi, siswa siswi berbondong bondong untuk pulang kerumahnya masing masing
Gibran memutuskan untuk pulang kerumahnya sebentar, hanya sekedar menenangkan pikiran nya, menghindari orang orang yang membuat pusing akhir akhir ini
Di jalan Gibran seakan melihat Alex yang melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, Gibran menolak pikiran nya, ia membuat asumsi jika itu hanya khayalan karena otak nya sedang banyak pikiran, ia pun melanjutkan perjalanan kerumah
sesampainya dirumah, Gibran membanting tubuhnya di kasur king size miliknya, tidak lupa berganti baju terlebih dahulu
"kenapa lo sejahat itu Ra"ucap Gibran menatap langit langit kamarnya
lama Gibran hanyut dengan pikirannya, tiba tiba ponselnya bergetar, nama Toyib tertera di layar ponselnya
"bang gawat, Weston nyerang ke markas sekarang"ucap toyib
Gibran langsung bangun
"gue kesana"Gibran berlari mengambil kunci dan jaketnya untuk segera pergikeadaan markas sangat kacau, untungnya inti zirex memang sedang berada di markas terkecuali Gibran
zirex sedikit kuwalahan menghadapi weston yang jumlahnya lebih banyak dari zirex
Gibran turun dari motornya dan melompat menendang bahu Gaska
"apa mau lo bangsat"teriak Gibran marah, apalagi melihat anggota nya yang sudah banyak terkapar
inti zirex pun ikut kuwalahan karena harus menghadapi lawan 5 orang sekaligus
"bertahan"teriak Gibran menggema di depan markas tempat mereka berkelahi
penyerangan berlangsung cukup lama, dapat dihitung jari jumlah anggota zirex yang bertahan beserta inti
tiba tiba mobil hitam datang, Weston mengehentikan penyerangannya begitupun zirex yang memang sudah tidak mempunyai tenaga banyak
mereka menatap seseorang dibalik mobil itu
laki laki berbadan tinggi turun dari mobil, dia Alex
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran and Arabella (completed)
Teen FictionGibran Al-Razi Pramudya seorang ketua geng besar bernama Zirex yang ditakuti oleh masyarakat dan terkenal di semua kota, memiliki sifat kepemimpinan yang tegas, tatapan mata tajam yang membuat siapapun takut padanya dan dingin pada perempuan kecuali...