"selamat pagi kesayangan Ara"ucap Ara dengan senyum merekahnya, menghampiri keluarga nya yang sedang sarapan
"bangun sendiri?"tanya Arya
"iyya dong"ucap Ara bangga
"pakek alarm"sambungnya"yeee, baru juga mau bangga"ucap Arki
mereka semua terkekeh melihat nya
"bang Arka sama bang Arki ikut Ara lari pagi yuk"ajak Ara
"tumben"ucap Arki
"Ara rajin olahraga tauk"ucap Ara
"masaa?"ucap Arki dengan wajah mengejek
"aukk"ucap Ara pura pura merajuk
"mau lari dimana?"tanya Arka
"lapangan depan, yg deket rumah itu loh"ucap Ara
"oke"ucap Arka
"yeayy"seru Ara
"tapi Ara pengen naik sepeda pergi kesana, opa ada sepeda ga?"ucap Ara lagi"ada di gudang untuk abang, punya kamu juga di gudang, atau mau opa belikan yang baru aja?"ucap opa Pratama
"eh gausa, kita pakai yang di gudang aja"ucap Ara
"hati hati, jangan sampai jatuh"ucap Arya
"siyapp boss"ucap Ara
"yasudah, opa sama oma pergi dulu"ucap Oma Rita, mereka memang sedang ingin pergi di acara rekan kerja sekaligus teman lamanya
"hati hati opa, oma"ucap Ara
setelah berpamitan, mereka pun pergi
"papa sama abang juga berangkat ya"ucap Damar
"titidije pah bang ya"ucap Ara
"titidije?"tanya Damar
"hati hati di jalan hehe"ucap Ara
"ada ada aja kamu"ucap Arya
setelah papa dan abangnya pergi, Ara, Arka dan Arki segera bersiap untuk pergi juga
"Abang cepet"teriak Ara meneriaki Arki yang mengayuh sepeda nya dengan kecepatan sangat rendah
"sabar aelah"ucap Arki segera mengayuh sepeda nya menyusul Ara
Arka lagi lagi hanya menggeleng melihat kelakuan adik adiknya
sesampainya di lapangan, ternyata banyak orang yang sedang berolahraga juga pagi ini
mereka bertiga mulai berlari mengelilingi lapangan, namun hanya 1 kali putaran Ara sudah mengeluh
"hosh hosh hosh, Ara cape banget hosh"ucap Ara berhenti berlari
"istirahat aja di kursi itu, nanti Abang samperin kalo udah selesai lari"ucap Arka
Ara pun beristirahat di kursi yang Arka tunjuk, saat ia sedang asik melihat orang orang yang berlari, bersepeda,bermain bad minton dll matanya jatuh pada kucing putih yang sedang kelaparan
Ara pun beranjak dari kursi nya hendak mengambil kucing kelaparan itu, namun Ara tidak menyadari orang sedang bersepeda dengan laju di belakang
dan
hap
Gibran dengan cepat memeluk Ara dan membawanya kepinggir, untung saja tidak tertabrak sepeda
"m_makasi bang gib"ucap Ara kaget
"Lo gpp kan?"tanya Gibran
"Ara okey"ucap Ara
Gibran membawa Ara duduk di kursi tempat Ara duduki sebelum nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran and Arabella (completed)
Teen FictionGibran Al-Razi Pramudya seorang ketua geng besar bernama Zirex yang ditakuti oleh masyarakat dan terkenal di semua kota, memiliki sifat kepemimpinan yang tegas, tatapan mata tajam yang membuat siapapun takut padanya dan dingin pada perempuan kecuali...