3. Hukuman

472 205 310
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman🙏


بسم الله الرحمن الرحين


Happy Reading♥
-
-
-

Jangan banyak marah, nggak baik.”

"Cepetan elahh," gerutu seorang cowok yang terlihat gelisah.

"Tenang aja, kita nggak bakalan dihukum," balas seorang cowok yang duduk di kursi pengemudi.

"Lo kira bakal ada remisi?" tanya Beno mengalihkan pandangannya.

"Remisi-remisi emang kita dipenjara?" celetuk Alres kesal.

"Lo lupa? Kalo orang yang hobinya ngehukum kita itu ibu negaranya pak bos? Dan kemungkinan besarnya kita nggak akan dihukum." jelas Raka kepada Beno.

"Mana ada teori begituan," ucap Adit yang ikut membuka suara.

Diantara teman-temannya Adit lah yang paling waras dan tidak pecicilan. Alres? Jangan tanyakan dia, dia pasti akan mengikuti keisengan Raka dan juga Beno. Tapi Alres juga jengah melihat pertunjukan topeng monyet diantara mereka berdua.

Kini mereka berempat tengah berada diperjalanan menuju ke sekolahnnya dengan mengendarai mobilnya Raka, biasanya mereka pergi ke sekolah mengendarai motor sport mereka dengan alasan agar terlihat keren. Itu adalah alasan yang biasa di pakai oleh Raka.

Terlambat dan dihukum adalah makanan sehari-hari Alres dan kawan-kawannya, apa lagi yang sering menghukum mereka adalah sekretaris OSIS. Jika tidak Sekretaris OSIS maka ketua OSIS lah yang menghukum mereka, entah alasan apa yang membuat Alres dan kawan-kawannya tidak begitu dekat dengan Ketua OSIS SMA Merpati.

"Gerbangnya udah di tutup bos," ucap Raka yang melihat ke arah gerbang yang sudah tertutup.

"Parkirin mobilnya di warung Mang Asep" titah Alres yang emosinya sudah mulai stabil, ia merasa sedikit kesal karena dijodohkan dengan gadis yang sangat hobi memberinya hukuman.

"Siap"

Raka menjalankan mobilnya ke warung Mang Asep yang tidak jauh dari SMA Merpati, warung Mang Asep jugalah yang menjadi tongkrongan anak-anak Alaska. Meskipun mereka mempunya base camp sendiri, tapi tetap warung Mang Asep yang menjadi tujuan utama mereka untuk berkumpul atau sekedar nongkrong.

"Mang titip mobil!" teriak Raka ketika turun dari mobil.

"Kalian pasti telat lagi," balas Mang Asep menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Biasalah Mang, kalo nggak telat bukan Raka namanya " ucap Beno.

"Lah kok gue? Lo kan juga telat Mail!" protes Raka seakan tidak terima dengan ucapan Beno.

"Kalian mau terus debat disini?" ucap Adit memincingkan matanya.

"Cabut sekarang!" Ucap Alres sembari berjalan menjauh dari warung Mang Asep.

Alres dan teman-temannya kini tengah menatap gerbang di depannya yang menjulang lumayan tinggi, entah apa yang akan dilakukan mereka sekarang tapi yang pasti mereka sudah melepas ranselnya dan melemparkan ke seberang.

"Rak lo cek dah ada gurunya apa kagak." suruh Beno sembari celingukan.

"Aman, aman udah gue cek." jawab Raka meyakinkan.

Setelah mendengar ucapan Raka, mereka pun naik ke atas gerbang dan melompat kebawah satu persatu.

Ehem!

ALRESCHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang