35. Sayang nggak?

95 6 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum semuaa

Hallo guys?

Kalian apa kabar?

“Pada dasarnya, semua manusia itu pernah melakukan kesalahan. Hanya saja mereka tidak mau mengakuinya.”

“Raja hutan emang bener-bener minta gue tebas!” sungut Alres teringat pembicaraan terakhirnya dengan Raja.

“Dia pikir dia siapa, tinggal sebut nama sepupunya aja susah!”

“Gue rasa itu cowok sengaja main-main sama gue.”

“Belum tau aja dia gimana rasanya ditebas pakai samurai milik gue.”

Semua sumpah serapah dan keluh kesah Alres tentang Raja membuat Dira kesal setengah mati, bagaimana tidak? Dari tadi Alres terus saja membahasa Raja, Raja, dan Raja yang tidak ada habisnya. Mungkin cowok itu tidak akan pernah puas jika belum membuat Raja bonyok karena bogem nya. Atau mungkin sampai Alres benar menebas kepala Raja, tapi sepertinya mustahil Alres melakukannya.

Meski cowok itu terus mengancam orang lain dengan kata andalannya, tapi ingatlah. Sesungguhnya ia hanya bisa memberi ancaman itu tanpa pernah melakukannya. Menurutnya kalimat 'mau gue tebas pala lo?' adalah kalimat paten dalam kamusnya.

“Udah, udah ngeluhnya?”

“Nggak capek lo dari tadi ngeluh soal Raja terus? Gue aja yang denger capek,” lanjut Dira menyandarkan punggungnya dengan kasar.

“Suami lagi kesel bukanya dibujuk, malah dibuat tambah kesel!”

“Dih, salah lo sendiri nggak bisa damai sama Raja.”

Sepertinya emosi Alres meningkat hingga seratus persen marah dan kesal, campur aduk jadi satu. Seolah ia ingin menerkam Dira saat ini juga. Tapi itu juga tidak mungkin, karena Dira juga tidak sekalem itu.

“Gini ya, sebelum lo ngereog. Mending yang kita pikirin itu omongan Raja soal sepupunya dulu,” saran Dira saat melihat Alres akan mencak-mencak.

“Kenapa, lo nggak terima gue bakal bikin selingkuhan lo itu babak belur?”

“Gue nggak selingkuh ya, anjir!”

“Yang sopan sama suami!” tegur Alres sedikit tegas.

“Salah lo sendiri, ngapain cari masalah.”

“Cewek emang nggak pernah salah.”

Alres pikir kalimat yang sering orang-orang katakan perihal 'cewek tidak pernah salah' itu memang tepat. Tapi tidak ada yang namanya manusia yang tidak pernah salah, hanya saja mungkin mereka malu atau tidak mau mengakui kesalahannya sendiri hingga akhirnya menyalahkan orang lain.

“Emang, kaum hawa selalu benar,” balas Dira dengan senyum mengembang.

“Makin ngelunjak ya lo!”

Tak!

“Aishh, sakit,” keluh Dira jidatnya terkena sentilan.

“Kasihan...”

Tanpa sadar tangan Alres bergerak mengelus jidat Dira dengan perlahan, Dira pun menikmati sentuhan Alres yang nampak penuh kelembutan. Hingga beberapa detik mereka diam sembari saling melempat tatapan, seolah ada sihir dibalik mata indah mereka.

“Apaan sih lo!”

“Katanya sakit, yaudah gue elus biar nggak sakit.”

“Dih lebay, gue nggak selemah itu.”

ALRESCHA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang