Start : Selasa 5 July 2022
Manusia berkedok iblis itu lah julukan yang diberikan semua orang pada Kin Altar Clarence, laki laki berbahaya dan juga kejam yang akan menyingkirkan setiap orang yang menghalangi jalan nya
Bertemu dengan gadis galak sepe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Altar memasuki mansion dengan sebuah kotak yang dipegang nya di tangan kanan nya, para pelayan bertanya tanya dan sangat penasaran dengan isi dari kotak tersebut
Dia keruang tamu untuk melihat keberadaan Emely namun bukan nya Emely yang dia temui malah Alan yang sedang duduk di sofa sembari menikmati segelas jus jeruk dengan beberapa cemilan
"Dimana bunda?" Tanya altar yang tiba tiba membuat Alan sedikit kaget dengan keberadaan nya
"Bunda pergi bersama ayah tadi" jawab Alan seadanya saja, mata nya melirik kotak tersebut ada sebuah penasaran di mata nya
"Apa itu?" Karena penasaran Alan pun bertanya tentang kotak yang dipegang altar
"Ini?"
"Untuk bunda" jawab altar
Bukan alan nama nya kalau dia tidak penasaran dan curiga dengan isi di dalam kotak tersebut, dia berdiri dan menghampiri altar kemudian dengan cepat mengambil kotak tersebut dari tangan altar
"KAK ALAN" teriak altar spontan dengan perlakuan Alan pada nya
Alan mengabaikan teriakan altar dia justru semakin penasaran karena reaksi altar yang terlalu berlebihan di mata nya
"Aku sangat penasaran apa isi nya" dengan perlahan akan membuka kotak tersebut
(Kalian tau reaksi nya seperti apa? )
Brak
Alan melemparkan kotak tersebut ke lantai sehingga isi dari kotak tersebut keluar membuat para pelayan yang melihat nya sedikit kaget
"Kepala?" Tanya Alan dengan ragu, pertanyaan nya di jawab dengan anggukan kepala oleh altar sendiri
"Are you crazy?"
Alan tidak menyangka apa yang didalam kotak tersebut mampu membuat nya spot jantung di siang bolong gini, terlebih lagi kepala itu masih memiliki bercak darah di bagian bawah nya
"Aku rasa kau harus terbiasa disini kak"
Vanya datang, dia mengambil kepala yang ada dilantai kemudian mengangkat nya tinggi tinggi lalu memasukkan nya kembali kedalam kotak tanpa rasa takut
Hal itu semakin membuat Alan tak percaya dengan apa yang kedua adik nya lakukan
"Vanya, kamu tidak takut?" Tanya Alan
Vanya menggeleng "untuk apa aku takut, aku bahkan melihat yang lebih parah lagi dari ini" ucap nya yang membuat Alan semakin tercengang
"Berikan itu pada bunda, bilang itu hadiah dari ku" ucap altar pada Vanya, karena tidak mungkin dia mengucapkan nya pada Alan yang jelas jelas takut dengan kepala itu