Start : Selasa 5 July 2022
Manusia berkedok iblis itu lah julukan yang diberikan semua orang pada Kin Altar Clarence, laki laki berbahaya dan juga kejam yang akan menyingkirkan setiap orang yang menghalangi jalan nya
Bertemu dengan gadis galak sepe...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Alan tiba di Jakarta pukul 20:07 malam, dia memutuskan untuk kembali dari pada harus menginap di sana, Namun dia tidak kembali ke rumah melainkan ke tempat apartemen nya altar
Tok,,,, Tok,,,,
Alan mengetuk pintu apartemen Altar dengan cukup kuat, sehingga pemilik nya kesal dan membuka pintu dengan kasar
"Kak Alan?" Wajah yang tadi nya kesal seketika kaget dengan kehadiran Alan yang secara mendadak
"Hai" sapa Alan hanya sekedar basa basi
"Eh-,,kakak tau alamat ini dari siapa? Eh-,,bukan maksud nya,,ada apa kakak kesini?" Altar sampai bingung mau bilang apa
"Aku akan menjawab nya di dalam" Alan memasuki apartemen begitu saja tanpa persetujuan dari altar
Altar dengan cepat menutup pintu dan menyusul Alan yang sudah duduk di sofa panjang
"Ternyata didalam lebih adem yah" Alan menepuk nepuk sofa itu dengan lembut, seperti ia tidak pernah duduk di sofa
Altar memutar bola matanya dengan malas "ada perlu apa kakak kesini?" Tanya nya dengan langsung
Alan terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan altar "aku akan menginap disini untuk beberapa Minggu" ucap nya
"Ha? Tinggal disini? Dengan ku? Tidak bisa!" Altar langsung menolak itu, dia tidak mungkin membiarkan Alan menginap di apartemen nya
"Kenapa tidak bisa? Aku kakak mu, tinggal disini beberapa Minggu tidak akan menjadi Malasah bagi mu"
Altar menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal "aku tau, tapi-,,hanya saja,,aku tidak bisa tinggal dengan orang seperti mu kak" ucap altar
"Tenang saja, aku tidak akan menggangu mu, lagi pula aku hanya numpang tidur saja disini, aku akan makan diluar" Alan mengerti maksud altar hanya saja dia berpura pura seolah olah dia tidak tau
"Kenapa harus disini? Kenapa tidak dihotel saja? Atau Kakak tidak punya uang?"
"Tenang saja aku akan membayar semua nya" Altar mengeluarkan dompet dari celana nya kemudian memberi Alan sebuah kartu ATM
"Aku tidak butuh uang, aku hanya butuh seseorang di dekat ku"
Altar diam, melihat wajah Alan yang seperti habis nangis membuat nya kasihan, tapi dia tidak bisa membiarkan Alan untuk nginap disini
"Dengar, aku tidak tau apa masalah mu, tapi jangan libatkan aku dalam masalah mu kak" ucap altar
Alan menatap altar sejenak "kau masih berfikir kalau aku akan mencoba membunuh mu?" Tanya Alan
Altar memejamkan mata nya kemudian menarik nafas dalam dalam "aku tidak berfikir seperti itu, hanya saja kenapa harus aku? Kenapa tidak kak Vanya?" Tanya nya sembari menatap Alan dengan tatapan sendu
