Bab 08 . Kebingungan Rena

1K 39 0
                                    


Kesibukan cafe pagi ini sudah membuat Renata tidak bisa berdiam diri lagi. Walaupun melayani pelanggan bukan lah tugas utamanya, tetapi melihat teman – temannya sibuk.

Membuatnya mau tidak mau harus turun tangan untuk membantu mereka. Setelah pulang kerumahnya tadi pagi dia langsung bersiap ke cafe setelah mendapat telp minta bantuan dari kak Reva.

Renata mendudukkan bokongnya dikursi empuknya. Badan terasa amat sangat lelah setelah seharian membantu dicafe. Ketika asyik merebahkan dirinya dikursinya, terdengan ketukan pintu. Matanya langsung terbuka begitu melihat siapa yang datang.

" Hei Ren...capek banget ya " tanya Revan sambil terseyum dan mendudukkan diri dikursi depan Renata.

" Hai kak... lumayan capek nya kok...tapi setelah istirahat sebentar capeknya pasti akan hilang " ucap Renata sambil menegakkan badannya.

Revan menganggukkan kepalanya mengerti. " makasih ya udah mau bantuin cafe..gara-gara ada yang ijin gak masuk nech jadi kita kewalahan begini " .

" Gak papa kok...lagian Rena juga gak ngapa-ngapain dirumah ".

" Oke kamu langsung pulang istirahat aja, cafe sudah tidak terlalu sibuk seperti tadi kok ". Ucap revan sambil berdiri dari duduk nya.

" Oke.." jawab Renata.

Melihat Revan keluar ruangan kemudian Renata bergeas mengambil tasnya dan menuju keluar untuk segera pulang. Ketika hendak menyetop taksi tiba – tiba ada sebuah SUV hitam yang sudah dikenalnya berhenti didepannya. Dan terlihat sosok tampan yang belakangan ini membuatnya punya penyakit kelainan jantung ketika pintu mobil didepannya ini terbuka.

" Selamat sore Pak " sapa Renata ramah.

" Sore, masuk Rena , mau pulang kan " ucap Arka terdengar seperti nada perintah.

" Gak usah pak, makasih. Saya tunggu taksi saja " Tolak Renata tak enak. Gila ja mau dianterin dosen ini...yang ada jantungku makin gak baik .

" Masuk, saya antar kamu pulang " Terdengar perintah yang tidak mau dibantah.

Dengan terpaksa Renata masuk kedalam mobil dengan wajah cemberut. Sedangkan Arka hanya bisa gemas dengan tingkah Renata dan terseyum kecil ingat ya kecil saja dan bukan senyum lebar.

" Bukankah harusnya kamu libur hari ini " tanya Arka.

" Iya sich, tapi tadi kak Reva telfon minta bantuan karena cafe sangat ramai, jadi ya mau gak mau saya ya harus datang pak " jelas Renata.

" Hemm "

Mendengar dosennya ini hanya berdehem reneta langsung sebal.

" Aneh banget sich... dia yang tanya giliran dijawab gak direspon. Dasar kanebo kering " dumelnya pelan tapi masih bisa didengar oleh Arka.

" Dan kanebo keringmu ini mau bertanggung jawab atas kamu lo Rena ".

Renata yang mendengar ucapan dosennya ini kaget dan hanya bisa tertunduk malu. Karena dia tidak menduga bahwa pak Arka akan mendengar dumelan nya.

" Hehe...maaf pak " jawab Renata sambil cengengesan yang dibalas hanya dengan dengusan dosen kanebo kering nya itu.

" Boleh tanya gak sich pak ? " tanya Renata penasaran " Maksud bapak apa sich, dari kemaren bilang mau tanggung jawab sama saya , memangnya kita ngapain pak ? " tanya Renata bingung.

" Kamu serius nanya ini sama saya ? " tanya Arka jail.

" Serius lah pak, seolah-olah bapak Mau tanggung jawab karena menghamili saya, padahal bikin aja belum, harusnya kan bikin dulu pak, biar saya gak rugi-rugi amat " Cerocos Renata tanpa filter. Emang yah..kadang – kadang mulut perempuan itu bisa nyerocos tanpa filter... dan suka gak sadar kalau kadang kala bisa membuat lawan bicaraa kalah..khususnya laki-laki...oke baikan .

Love You Renata ( End )Where stories live. Discover now