Bab 22 . Pernikahan Revan dan Sandra

806 26 0
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan Revan dan Sandra. Renata sudah terlihat sibuk membantu persiapan pernikahan keduanya. Bersama Baby, Stella dan Hani dia bersiap untuk menjadi bridesmaid untuk Sandra.

Renata tampak cantik dengan polesan makeup natural. Dengan gaun warna peach dengan belahan dada rendah membuat penampilan Renata tampak elegan dan memukau.

Begitu pula dengan penampilan para wanita bridesmaid lainnya,mereka semua tampil dengan elegan dan cantik. Terlebih Renata gadis itu tampak tampil memukau disamping Arka. Wajah keduanya yang cantik dan tampan, tampak sangat serasi bila disandingkan.

Para lelaki pun tampil gagah dan memukau. Arka memakai pakaian senada dengan Renata. Pria itu tampil gagah dan tampan dalam balutan tuxedo warna coklat muda.

Arka dan Rena sengaja datang saat acara ijab kabul belum dimulai. Setelah itu mereka akan melangsungkan pesta yang diadakan di sebuah hotel ternama dijakarta.

Acara ijab kabul sebentar lagi akan dimulai. Renata, Beby, dan Stella sengaja mendampingi Sandra di ruangan gadis itu.

" Anjir..lo yang nikah kok gue yang deg deg an ya " keluh Beby

" Jangankan elo Beb... kita semua pasti ikutan deg deg an." Sahut Stella.

" Gimana perasaan kak Sandra sekarang ? " tanya Renata penuh perhatian. Gadis itu menatap Sandra yang tampak tersenyum dengan kagum. Sandra tampak sangat cantik dengan balutan gaun pengantinnya.

" Deg deg an tentu saja.. tapi tidak terlalu gugup sih " ujar Sandra berusaha tenang dihari pernikahannya. Padahal siapaun tahu kalau gadis itu gugup dihari bahagianya ini.

" Eh San, Rencana setelah ini klaian akan bulan madu dimana nih ? " tanya Stella tiba-tiba. Sepertinya Stella sengaja mengalihkan pertanyaan untuk membuat suasana gugup dan tegang sedikit berkurang.

" Gue sama Revan setuju untuk honeymoon di jogja saja. Sekalian berkunjung kerumah nenek gue " jawab Sandra. Lebih tepatnya Revan selalu menyetujui apapun kemauan istrinya itu.

" Kalau gue kepengen honeymoon ke Maldives dech kayanya " Ujar Stella sambil membenarkan penampilannya.

" Memangnya Rian bakalan setuju gitu ?" ledel Hani. Gadis itu suka sekali mengusili Stella.

" Tentu mau lah, Rian kan Bucin banget sama Gue " elak Stella.

" Percaya diri sekali anda " balas Hani masih jahil.

" Ssssthhh... Acara ijab kabul nya mau mulai " Renata berteriak heboh .

Kelima gadis itu langsung terdiam dan fokus menatap layar yang tersambung dikamar Sandra yang menampilkan acara ijab kabul.

" Saya terima nikah dan kawinnya Sandra Maulida Binti Suseno dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan satu set perhiasan dibayar tunai " ucap Revan tegas dan dalam sekali percobaan.

" Bagaimana para saksi ? Sah ? " tanya seorang penghulu

" Sah "

" Sah "

" Selamat ya kak " ucap Renata penuh haru sambil memeluk Sandra

" Selamat ya sayangkuh " ucap Beby, Stella , Hani bersamaan.

Kelima gadis itu berpelukan dengan bahagia. Mereka ikut merasakan kebahagian yang saat ini Sandra rasakan. Sandra hampir saja meneteska air matanya jika tidak buru-buru dihapus oleh Renata. Renata tidak ingin riasan cantik Sandra akan berantakan gara-gara menangis.

Kemudian mereka menuntun Sandra untuk keluar menemui suaminya. Rona bahagia jelas sekali terpancar dari kedua pengantin .

Sandra mendekati suaminya dan mencium tangannya. Tak lupa Revan mengecup kening istrinya dan memandangnya dengan sorot mata penuh cinta.

" Woi bro..udah atuh mandanginya...lanjutin ntar malam. Terserah kalian mau ngapain dah.. " seloroh Hamish.

" Ckck... klaian ini para bujang belum laku " decak Revan sebal yang disambut gelak tawa semua orang.

Kemudian Revan menuntun istrinya untuk duduk dipelaminan yang sudah disiapkan oleh pihak WO. Mereka berdua menjadi raja dan ratu hari ini.Sedangkan yang lain menikmati suasana pesta malam ini.

" Hai sayang, kamu cantik banget malam ini " Arka merangkul pinggang Renata dengan posesif.

Renata Cuma memutar bola matanya malas. Lagi-lagi Arka menggombalinya dengan tidak tau tempat. " Jadi Cuma malam ini aja nech aku cantiknya "

" Haha...tentu tidak sayang. Kamu selalu cantik. Tetapi malam ini kamu jauh lebih cantik dengna gaun sexi seperti ini " ucap Arka terdengar sensual ditelanga Renata.

" Jadi malam ini mau hadiah apa nech " ucap Renata sambil memainkan jemarinya didada pria itu.

Arka mengeram tertahan dengan serangan yang gadis itu lancarkan. Sepertinya juniornya sedikit mengeliat. Tidak mungkin kan dirinya menerkam Renata didepan banyak orang. Bisa terlihat konyol mereka nantinya.

" Sa..yang.. pulang yuk " Rengek Arka.

" Acaranya belum selesai sayang " Renata sengaja bersuara serak didekat telinga Arka. Hal itu semakin membuat Arka mengeram lirih.

" Uhhh... tapi aku , ah sudahlah..ambil makanan yuk. Aku lagi pengen soto tangkar " Arka mengalihkan pembicaraan dan melangkahkan kakinya menuju stan makanan.

Rena terkekeh geli melihat kekasihnya menahan sesuatu yang mengeliat banggun. Rena mengecup pipi Arka dan mengikuti pria itu mengambil makanan.

" He he he.. jangan marah donk sayang. Malam ini pulang ke apartemenku ya " rayu Renata.

Arka hanya menganggukan kepala sambil terseyum kepada gadisnya. Arka memang tidak marah atau kesal kepada keksaih cantiknya itu.

" Liat tuh kelakuan Pak Dosen satu ini " ledek Hamish ketika Arka dan Rena duduk dimeja mereka.

" Bucin gak kira-kira " ledek Rian dengan tawa tergelak.

" Hahaha... kapan kalian nyusul Revan dan Sandra Rena " tanya Fikri. Pria itu paling tahu kapan bertanya hal yang membuat Arka tampak mati kutu.

" Belum tau kak, terserah bapak dosen dong kapan mau ngelamarnya " Jawab Rena sambil melirik Arka yang tampak terpekur berfikir. Renata tahu pertanyaan Fikri pasti mengusik keksaihnya itu.

" Tuh bro...kode keras tuh dari Renata " fikri menepuk punggung Arka.

" Tunggu kabar baiknya. Yang pasti secepatnya " ucap Arka lugas. Pria itu tahu apa yang harus dilakukannya.

" Kalian sendiri kapan nih mau nyusul , gak kepengen apa bisa malam pertama kaya Revan dan sandra " tanya Beby.

" kalau gue sich terserah Stella " jawab Rian.

" Kok aku sih sayang " Stella mendelik kearah pacarnya. Sedangkan Rian hanya menyengirkan senyumnya dengan pamer deretan giginya yang putih tanpa noda.

" Sayang kamu kapan mau dilamarnya " tanya Hamish.

" Tahun depan dech " jawab Hani cuek. Gadis itu tapak tak tertarik dengan pembahasan ini. Karena dia tahu kalau Hamish akan melamarnya jika memang sudah tiba waktunya.

" Bulan depan yuk sayang " ajak Beby sambil mengkode Fikri.

" Aduh... kok signal HP gue ilang ya " ucap Fikri menggoda kekasihnya.

" Ck..dasar bapak satu ini ". Beby berdecak malas melihat kelakuan pacarnya.

Melihat kelakuan teman-temannya Arka hanya tertawa terbahak. Ketika mereka semua berkumpul seperti ini, ada saja keseruan yang mereka lakukan. Membuat Arka betah berteman dengan mereka selama bertahun-tahun.

" Gue pamit pulang dulu ya.. kasian sepertinya Rena sudah mengantuk " Arka pamit kepada teman-temannya.

" Ya sudah, kasian juga Rena pasti kecapean " ujar Stella

" Rena pulang dulu ya kakak-kakak semuanya " pamit Rena dengan mata sayu menahan kantuk.

Setelah berpamitan dengan kedua pengantin dan teman-temannya yang lain, Arka dan Rena bergegas pulang ke apartemen Rena. Rencananya malam ini Arka akan menginap disana. Arka ingin menghabiskan waktu bersama kekasihnya setelah beberapa hari tidak bertemu karena kesibukan mereka.

Love You Renata ( End )Donde viven las historias. Descúbrelo ahora