Bab 21 . Bertemu Mak Lampir

676 24 0
                                    

Selesai makan malam Rena dan Arka duduk disofa sambil menyederkan badannya. Mereka berdua asyik melihat film yang mereka putar di laptop Arka.

Rena menyenderkan kepalanya dibahu Arka , sedangkan Arka mengalungkan lengannya di bahu Rena. Mereka saling diam menikmati film yang mereka tonton.

" Sayang, aku ke minimarket bawah sebentar ya, mau beli cemilan "

" Perlu ditemani ?

" Gak usah dech. Aku Cuma sebentar kok "

" Oke, jangan lama ya. Film nya aku pause dulu kok "

Rena kemudian berlari menuju kamar dan kembali keluar memakai jaket dan membawa dompet.

Rena memasuki lift menuju lantai dasar. Jarak minimarket memang tidak jauh. Tepat dibawah apartement lebih tepatnya. Saat pintu lift terbuka Rena segera bergegas menuju minimarket.

Saat asyik milih cemilan Rena dikagetkan dengan tarikan pada lengannya.

" Apa-apaan ini " ucapnya dingin sambil melepaskan cekalan ditangannya .

" Jauhi Arka " perintah wanita bernama Intan itu " Jauhi dia. Kamu tidak pantas untuk Arka, karena dia kan kembali kepada saya, dia itu Cuma menjadikan kamu sebagai palampiasan saja. Karena sebetulnya dia tidak bisa melupakan saya " tambah Intan.

Rena hanya diam sambil menaikkan sebelah alisnya sambil terseyum miring.

" Kamu tau bahkan dia kemarin mengundangku untuk datang kekantornya karena merindukan ku. Dia bahkan memohon untuk kembali padaku. Dia bilang dia akan segera memutuskan hubungan kalian berdua. Arka itu hanya kasihan padamu. Tidak kah kamu tahu itu " bohongnya.

Rena menatap mata Intan tanpa merasa terintimidasi sama seklai. Dia bahkan sambil bersedekap menantang Intan

" Anda halu ya , kamu pikir aku percaya semua omong kosongmu ? " Rena terseyum miring meremehkan Intah.

" Terserah kamu percaya atau tidak. Tetapi aku memang datang kekantornya ...Dia— "

" Lebih tepatnya kamu menerobos kantornya " potong Renata.

" Kamu pikir aku tidak tahu kalau Anda ini yang sibuk mengemis cinta calon suami saya, aku tau kedatangan anda bahkan aku tau kalau anda diusir dari kantornya. Jadi stop merendahkan diri anda, karena saya lebih percaya kepada calon suami saya daripada mulut anda "

Muka Intan sedikit pias karena kebohonganya tidak berhasil. Dia gagal memprovokasi Rena. Justru malah dia sendiri yang tersulut emosi.

" Terserah. Yang pasti aku akan membuat Arka kembali menjadi milikku " Keukeuh Intan.

" Hahaha... anda ini lucu sekali. Anda bicara seperti ini seolah-olah Arka mau sama anda. Bahkan mengingat nada pun dia gak sudi "

" Kurang ajar seklai kamu ya " Intan berteriak marah

" Wah... anda memang patut dihajar kok " Nyalang Rena balik

" Jauhi Arka atau kamu akan menerima akibatnya " Ancam Intan.

" Ancaman anda tidak berarti apa-apa buat saya "

" Lihat dan tunggu saja " Ucap Intan

" Gue tunggu jalang " balas Rena tak kalah takut. Rena kok dilawan...ya pasti lawan balik lah... gak tau kali ya kalau Rena itu pernah belajar taekwondosabuk hitam.ckckck...sekali gibeng pasti patah tulang dech tu cewek menor.

" Kurang ajar kamu ya " ucap marah kemudia mengayunkan tangannya ingin menampar Rena.

Tapi sayangnya tangan Rena lebih cepat menangkap pergelangan tangan Intan sehingga tangan wanita itu tidak mampir dipipinya yang empuk kaya empek-empek sutra.

" Sekali tangan elo mampir dipipi saya, gue patahin tangan kurus lo " ucap Rena galak sambil menghempaskan tangan Intan.

Intan terkejut dengan perlakuan Rena padanya " Dasar— "

Intan memundurkan badankan ngeri karena Rena bersikap seperti hendak memukulnya . badannya kedikit gemetar ketakutan.

" Pergi, jangan ganggu gue, kalau tidak gue hajar lo... pergi !! " usir Rena.

Inta yang mendapat intimidasi dari Rena segera berlari keluar sambil ketakutan.

" DASAR GADIS GILAAA...AWAS SAJA KAMU .."Ancam Rena sambil berteriak diluar pintu.

Rena bersikap seolah berlari sambil mangacungkan tinjunya hendak memukul Intan mampu membuat mak lampir itu lari ketakutan.

Selepas kepergian Inta , Rena menghembuskan nafas kesal. " Hufftt...dasar mak lampir. Lain kali kalau ketemu gue gibeng juga tu cewek "

Saat berbalik hendak mengambil keranjang belanjaannya dia membulatkan matanya kaget. Karena melihat sosok Arka menyeder di dinding sambil melipat kedua tangannya di dada.

" Wah... Ternyata calon istriku galak juga ya... mampu mengusir mak lampir " Arka terkekeh melihat keterkejutan Rena .

" Hehehe... mas dari kapan disitu " tanya Rena sambil merangna sebelah lengan Arka.

" Sejak ada yang menyebut saya sebagai calon suami " ucapnya sambil mengelu tangan Rena.

Rena menunduk malu dengna wajah bersemu merah seperti tomat. Dia tidak menyangka kalau mantan dosennnya ini akan melihat ke bar-bar an nya.

" Tau tuch...tiba-tiba mak lampir nyamperin... trus ngancem-ngencem gak jelas " dumelnya.

Arka terkekeh kemudian mengelus sayang rambut Rena " Sudah jangan dipikirkan omongan orang gila "

" BTW, kok mas malah nyusulin aku kesini " tanya Rena

" Tadinya aku mau titip beliin minuman soda, aku telp HP ternyata ketinggal.jadinya terpaksa aku susulin. Ternyata keputusa tepat. Aku disuguhkan aksi bar-bar calon istriku " jawab Arka sambil terkekeh pelan.

" Habis aku kesel banget sama itu mak lampir, untung mas sudah cerita soal kedatangan dia dikantor. Jadi aku tau semua kebohongan dia "

" Makasih ya sayang sudah percaya sama aku. Aku bangga sama kamu "

" aku akan selalu percaya pada insting dan kata hatiku mas. Aku yakin mas tidak akan berbohong padaku "

" Tentu saja sayang . aku akan selalu jujur padamu "

" Tetap saling tebuka ya sayang. Jangan ada yang kita tutupi "

" Tentu sayang " Ucap Arka mengecup pelipis Rena.

" Hist ... mas ini. Malu lah ditempat umum gini " Rena melototkan matanya melihat kelakuan Arka.

Arka hanya tertawa melihat kekasihnya ini berjalan mendahuluinya smabil menunduk malu. Arka segera menyusul kekasihnya kebali ke apartemennya.

" Sayangggg... tungguin donk " Teriak Arka yang Alhasil membuat beberapa orang menoleh padanya.

Rena yang mendengar itu semakin mempercepat langkahnya tanpa memperdulikan teriakan Arka. Sungguh dia sangat malu dengan kelakukan kekasihnya itu.

Arka dan Rena terlihat seperti dua anak kecil yang saling berkejaran menuju lift. Hanya terdengar gelak tawa Arka sebelum pintu lift tertutup sempurna.


Love You Renata ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang