Bab 09 . Ciuman Pertama

1.3K 45 0
                                    

Renata POV

" Heol ... ini beneran gue ciuman sama dosen kanebo kering ? " teriak nya heboh. " masa sich pak Arka suka sama gue, kayanya gak mungkin dech...tapi kalau Cuma bercanda masa nyium gue sich "

Ah entah lah gue pusing mikirannya. Tapi emang gue akui sich kalau rasa bibir pak Arka manis banget, terasa nikmat karena bebas rasa rokok atau alkohol. Dan kenapa juga gue pengen nyobain rasanya lagi.

Ketika asyik membayangkan rasa bibir pak Arka terdengar notifikasi dari HP gue. Buru – buru gue lihat dari siapa gerangan yang malam – malam begini masih ingat dengan gadis cantik dan imut ini.

Kanebo kering

Rena, cepet istirahat.jangan mikiran saya terus

Lah... kok tau kalau dia kalau gue mikirin dia, bibirnya sich lebih tepatnya.

Gue

Sok tau, jangan kepedean dech pak

Kanebo kering

Saya tau, karena hati kita kan udah saling bertaut. Dan gk cuma itu bahkan bibir kita pun sudah saling bertautan

Gue

Heh...kalau ngomongnya suka bener dech

Rena terkikik geli dengan isi chat an mereka.

Kanebo kering

Boleh saya tlp kamu ?

Belum sempat Rena membalas WA kanebo kering nya gawai nya sudah berbunyi tanda panggilan masuk dari dosennya.

Dengan sedikit senang gue menggangkat panggilan itu , berdehem sebentar untuk menetralisirkan kegugupan gue.

" Halo pak "

" Halo Rena, saya ganggu kamu gk "

" kalau saya bilang ganggu bapak bakalan marah gak " usil Rena

" Gak marah, palingan saya Cuma datangin kamu dan mencium bibir kamu lagi sebagai hukuman "

" Dich itu kan mau nya situ " sewot Renata sambil mengrucutkan bibirnya

Arka hanya bisa tersenyum sambil membayangkan ekspresi gadisnya saat sedang kesal seperti ini. " tapi kamu mau kan " godanya lagi.

" Enak aja, ya mau lah... ehh... maksudnya enak di bapak donk " Rena tergagap karena keceplosan.

Arka tak bisa lagi menahan tawanya dengan kepolosan Rena " Ha... ha .. ha... ternyata kamu mau juga kan, haruskah malam ini saya datang kesana "

" Heh...bapak kalau ngomong suka ngadi-ngadi dech " omel Rena

" Rena "

Terdengar suara hembusan nafas berat disebrang telfon Rena

" Iya pak "

" Jangan lama-lama ya kasih jawaban ke saya "

" Kan janjinya tiga hari bapak "

" Saya tau.. tapi saya sudah tidak sabar menjadikan kamu milik saya " terdengar helaan nafas " Saya benar-benar sayang sama kamu Rena " tambahnya lagi

Gue gak tau harus jawab apa lagi dengan uangkapan pak Arka untuk yang kesekian kalinya ini. Jika boleh jujur gue juga merasakan kenyaman jika sedang bersama dengan pak Arka. Bahkan jantungku selalu berdebar-debar yang gue sangka gue punya gelaja kelainan jantung . bisa bahaya kan jika gue jantungan padahal gue masih perawan .. oke baiakan yang ini.

" Tolong sabar ya pak " Cuma itu yang bisa gue jawab

" Tentu saya akan sabar menunggu jawaban kamu. Dan semoga itu adalah jawaban yang memuaskan "

Love You Renata ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang