dua tujuh; ngelonin chanyeol.

499 53 3
                                    

Saripudin's POV

Gue lupa kalo ga semua orang punya imun mental baja kaya gue. Gara-gara abis cium bibir orang yang ga sengaja kemakan silica gel, yang berbaring bukan gue, malah si Chanyeol.

Chanyeol ngeliatin gue yang lagi ngupas apel. Gue mendengus pelan, lalu menoleh ke arah Chanyeol, "Apa ?"

Chanyeol menunjuk apel yang gue kupas, "Kamu niat ga sih ngupasnya ? Masa kulit sama buahnya tebelan kulitnya ? Kalo ga bisa ngupas biar aku aja, deh." Sergah Chanyeol.

"Sssh, diam! Ini lagi berusaha mengupas buah demi ayang. Biar jadi mantu idaman." Kata gue santai tanpa melihat Chanyeol.

Chanyeol berdecih, lalu ketawa pelan. "Kalo modelannya kaya kamu sih yang jadi mantu, kayanya tiap hari aku keracunan."

"Keracunan cintaku." Kata gue pelan.

Chanyeol ketawa lepas. "Keracunan cintamu sama keracunan silica gel sama aja, sama sama bikin ga waras."

Gue mendelik ke arah Chanyeol. "Diam!"

Chanyeol tersenyum mengejek dan melipat kedua tangannya di dada. "Iya, iya. Aku diem nih diem."

Gue yang akhirnya selesai mengupas buah apel, menaruh apel kupasan ke mulut Chanyeol.

Chanyeol sibuk mengunyah tapi menunjukkan raut wajah masam. "Yang, kok pait yah apelnya ?"

Gue berdecak. "Jangan ngada-ngada! Mana ada apel pait. Orang bijinya juga udah gue buang, kok!"

Chanyeol meyakinkan gue. "Tapi serius, yang. Ini kenapa pait banget ?" Chanyeol mengernyitkan alisnya.

"Masa, sih ? Sini gue coba!" Gue mencoba apel kupasan gue. "Ini manis, nih! Manis, kok—bentar-bentar." Gue merasakan ada yang aneh.

Chanyeol menelan apel di mulutnya, sambil melihat gue dengan bingung.

Gue menepok jidat. "Astaga, yang! Gue lupa! Tadi gue abis pake hand sanitizer terus lupa cuci tangan buat ngupas apel. Hehe." Gue cengengesan. "Maap."

Chanyeol menutup matanya perlahan dan mengepalkan tangan. "Saripudin! Lo bener-bener, ya! Ga cukup gue sekali masuk rumah sakit efek silica gel sekarang gue kudu dirawat efek kemakan hand sanitizer ?"

Gue membuang muka malu. "Ya maap."

"Duh, yang kaya gini mau jadi bini idaman, nih ? Aduh aduh." Chanyeol mengaduh dan memegang kepala belakangnya. "Aduh aduh, kenapa pusing banget ni kepala, ni."

Gue panik. "Hah ? Kenapa, yang ? Yang ? Yang jangan becanda, dong ? Yang ? Yaaang!!" Gue menggoncang-goncang badan Chanyeol yang terbujur lemas di ranjang VIP.

Gue panik dan memencet bantuan berkali-kali.

Apes bener dah idup gua.


-


Chanyeol tidur sekitar tujuh jam, belum bangun juga. Gue yang masih panik, ditemani sama dokter dan suster yang lagi cek kondisi Chanyeol. Dokter menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Mba, lain kali tolong dijaga ya pacarnya. Kasian."

Gue ngangguk. "Maaf, dok. Tapi beneran saya ga sengaja."

Dokter geleng-geleng kepala. Mereka permisi keluar dari ruangan dan gue memandang Chanyeol dengan sedih.

"Maapin ya, yang. Ga sengaja." Kata gue sambil elus pipi Chanyeol.

Untung tangan gue bersih dari kuman, jadi ga ada masalah lagi.

Gue ketiduran setelah memandang wajah Chanyeol 15 menit.

Jodoh yang Tertukar • PCY ✔️Where stories live. Discover now