dua tiga; aku, kamu, jadi kita, #EAK!

2.6K 367 56
                                    

Meskipun hubungan dari majikan - tukang makan berubah jadi pacaran, gue kadang masih suka berantem sama Chanyeol. Kaya gini misalnya, gue lagi demen-demen liatin oppa, lagi nonton drama paling hits sejagat raya, tapi Chanyeol ngerebut remot tv dan ngeganti cenel berita.

"Ih! Apaan, sih! Siniin!" Gue berusaha merebut remot tv dari tangan Chanyeol.

"Ga! Ga! Ga ada guna lo nontonin drama. Mending nonton berita, biar berbobot otak lo, jangan cuma perut doang berbobot!" Dia nunjuk perut gue. "Buncitnya udah maju 5 senti aja nih kayanya."

Gue memukul tangan Chanyeol. "Heh! Jangan sembarangan! Ini efek belum pup aja,  nih! Kalo udah, bodi gue udah kaya Kendall Jenner!"

"Gendang kali maksutnya, bukan Kendall." Sergah dia.

"Au, dah! Mana, sih! Siniin remotnya." Gue masih mencoba untuk merebut remot tv dari tangan Chanyeol.

Chanyeol menjauhkan remot tv dari jangkauan gue, mau ga mau gue makin memajukan badan gue untuk mengambil remot. Gue duduk di pangkuan Chanyeol, dan masih juga ga keraih.

Untung hati abang bisa adek raih.

"Ih! Chanyeol, buru siniin! Lagi seru!"

Chanyeol menoyor jidat gue menggunakan remot tv. "Lo, nih! Otak lo isinya makan aja. Kalo ga makan, oppa. Ada ga space buat mikirin gua ?"

"Aduh!" Gue mengelus jidat gue. "Kaga ada!" Kata gue ketus. "Udah, buru deh siniin remotnya! Panjang tangan banget sih, lo!"

"Heh! Panjang tangan itu maling, ya. Tangan panjang, yang bener." Chanyeol membenarkan perkataan gue.

"Bodo amat, siniin dulu remotnya!"

Chanyeol memajukan bibirnya. "Cium dulu."

"Dih, si bangkot masih banyak tingkah, ya!"

"Sembarangan! Gini-gini gue masih muda, ya!" Kata dia ga terima.

"Duh buruan, Yeol. Entar keburu abis ah elah mana lagi seru."

"Cium dulu." Kata dia lagi.

Gue memajukan bibir gue, Chanyeol menutup mata perlahan.

HEHEHE, kerjain ah.

Gue perlahan mengambil remot tv di tangan Chanyeol dan mengganti cenel segera. Untung aja dramanya masih ada.

"Ck!" Chanyeol berdecak kesal. Dia menaruh bantal di bahu gue, nyandarin kepalanya, ikutan nonton drama, dan menggenggam tangan gue.

"Kok malah jadi drama yang nontonin kita, sih ?" Kata dia lagi.

"Sst! Diem!"

Chanyeol berdecak.

Gue gregetan nonton drama.

"Gua cium ya lo lama-lama!" Kata Chanyeol tapi ga gue gubris.

"Sarip." Panggil dia pelan.

"Apa, sih ?! Lagi seru nih—hmmpp!!"

Maen sosor aja, tapi aku tidak menolak kalau dikasih rejeki.

HEHEHE.

Cuma lagi enak-enak ciuman, bel rumah bunyi berkali-kali.

"Y-yeol—Hmmmpphh." Gue mukul-mukul dada bidang Chanyeol berkali-kali.

Chanyeol melepaskan ciumannya, lalu berdecak kesal. "Apa, sih!"

"Ada tamu."

"Au, dah. Biarin." Chanyeol mendekatkan bibirnya kembali. Tapi belum sampe nyentuh, bel rumah bunyinya udah ga santai lagi, tapi udah kaya ngajak perang.

Jodoh yang Tertukar • PCY ✔️Where stories live. Discover now