{BAB 8} 👑

676 112 16
                                    

"Nyonya, dimana kami harus menaruh semua ini?" seorang pelayan masuk dengan baki berisi berbagai rangkaian bunga yang masih segar dan riasan rambut lainnya.

"kemari, berikan padaku."Ella mengambil alih baki tersebut dengan hati hati.

"Marionate, jangan biarkan siapapun memetik bunga bunga ini kecuali atas perintah Tuan Putri, karena hari ini para Tuan Putri da bangsawan lain akan datang, tolong tutup saja pagarnya," Perintah Nyonya Mulan dan diangguki oleh pelayan tersebut.

Lihatlah dia, bahkan taman bunga pun ditutup juga setelah beberapa tempat yang sering menjadi tempat favoritku, alasannya karena tidak ingin ada bangsawan lain yang menggunakannya selama proses pemilihan calon Ratu.

Satu hal yang dirasa olehnya mengganggu kenyamananku maka Nyonya Mulan akan langsung bertindak, syukurlah orang sepertinya tidak menjadi manajerku di dunia nyata, kalau tidak aku mungkin akan membencinya.

"Kau tidak perlu–"

"Jangan gerakan mulut anda Putri, posisikan bibir anda seperti semula,"selanya dan aku pun dengan pasrah menurutinya.

"Sekarang tiru gerakan bibir di nomor lima,pastikan mata anda ikut memiliki garis saat tersenyum, itu akan menambah kesan keramahan anda,"

"Nyonya Mulan, ini tidak perlu dilakukan," rengekku dengan memasang tampang memelas, sudah hampir satu jam aku duduk berhadapan dengan kaca riasku dan buku pemberian Nyonya Mulan yang bertulis"Jenis senyum mematikan pemikat kumbang"

"Ini perlu dilakukan karena ekspresi anda sangat monoton akhir akhir ini, anda juga akan bertemu Nona Nona bangsawan dengan senyum mempesona, kalau Hamba membiarkan anda keluar dengan wajah seperti itu–" ia menjeda sejenak

"Pangeran tidak akan menikahi anda, lalu kesempatan anda menjadi Ratu akan direbut bangsawan lain,"

Oh baiklah Nyonyaku tersayang, aku memahami niat baik dan kekhawatiranmu, tapi apakah kau tahu bahwa tanpa berusaha pun sudah pasti aku akan terpilih menjadi Ratunya, aku hanya perlu hadir dan bernafas disana.

Hanya itu saja, tidak perlu sampai melatihku untuk tersenyum.

Huhh!! bagaimana caraku menjelaskannya.

"Apa yang membuatmu berpikir ekspresiku sangat monoton? Aku sering senyum hanya saja kau tidak melihatnya,"

"Orang yang sering tersenyum sendiri akan dianggap tidak waras, Tuan Putri" belanya tak mau kalah.

"Sudahlah, harusnya kau mengajari Pangeran Nikolai juga karena kami tidak berbeda jauh," aku tidak menghiraukannya lagi dan lebih memilih memasang rangkaian bunga segar tadi di rambutku.

Nyonya Mulan terlihat ingin meneruskan berat hatinya tapi aku segera keluar ruangan, kamarku terletak tidak jauh dari Aula kerajaan dimana saat ini aku bisa melihat keramaian memenuhi Aula kerajaan.

⚘️⚘️⚘️

Suara derap kaki kuda yang saling memburu terdengar dari kejauhan, penjaga membukakan pintu gerbang saat terlihat kereta kuda yang membawa tandu dari kejauhan mulai memasuki kerajaan, Kereta tersebut berhenti kemudian seorang gadis berambut perak keluar dari Tandunya.

Wajahnya tidak terlihat jelas karena tertutup dedaunan yang agak rimbun dimana Kereta tandunya berhenti, aku tidak tahu seperti apa bentuk spesifiknya tapi aku tahu bahwa ia mengenakan gaun berwarna biru cerah dan rambut peraknya panjang sampai pinggang.

ARIELLE  {The Heir Of Tarium}Where stories live. Discover now