{BAB 12} 👑

552 56 18
                                    

"Aku dengar Pangeran Mahkota pergi ke wilayah barat untuk mengecek keadaan disana, katanya wilayah disana banyak monsternya,"

"Apakah itu berarti beliau tidak akan ikut bersama kita ke hutan? sayang sekali, padahal kita baru bertemu dengannya sekali,"

Agenda kami hari ini tetap sama seperti sebelumnya, yaitu berkumpul di hutan menunggu tugas selanjutnya.Aku juga baru mendengar bahwa Nikolai pergi ke wilayah barat untuk memastikan keadaan disana, jika bukan karena gosipan panjang dari Evangeline dan Amelia pagi pagi begini aku mungkin tidak mengetahui apapun.

Wilayah barat memang penuh dengan para Monster berbahaya dan sulit di taklukan, yang paling terkenal disana adalah monster Jalakuga. Sejauh pengetahuanku monster itu memiliki kekuatan yang bisa menghisap energi dari Mana seseorang dan membuatnya mati perlahan, yang bisa mengendalikannya hanyalah orang yang mendapat berkat suci secara langsung dari para Dewa, orang itu hanya Nikolai.

Meskipun Nikolai bisa mengendalikannya, ia tidak bisa membunuh Jalakaga. Saat berita pengkhianatan Duke Polli-- ayah Merida terdengar oleh Raja Deros, pengadilan istana memutuskan untuk mengirim ayahnya ke hutan wilayah barat sebagai hukuman yang paling pantas bagi pengkhianat kerajaan. Hukuman yang sama saja seperti hukuman mati, beruntung Ratu Beatrice membantah keputusan tersebut.

"Selamat pagi semuanya,"

Dhapne datang dengan senyum sumringahnya pada kami semua, tentu saja sumringah, ia bertemu dengan Nikolai semalam dan pastinya ia mengetahui kabar ini lebih dulu dibanding kami yang baru mengetahuinya saat pagi datang.

"Selamat pagi Putri Merida,maafkan saya karena tidak melihat anda,"ia membungkukan diri dengan sopan padaku.

Aku hanya menatapnya tidak minat, entah kenapa sifatnya yang terlalu ramah dan polos itu aku tidak menyukainya. Bukan karena aku iri dengan apa yang dimilikinya, aku hanya merasa ia tidak sepolos seperti yang terlihat sekarang, wajah polos itu seharusnya seperti Amelia, semua yang dilakukannya murni tanpa ada yang disembunyikan.

"Nona Dhapne terlihat sangat bahagia pagi ini, apa terjadi sesuatu pada anda semalam?" Sindirku dengan halus

Raut wajahnya sedikit berubah mendengar pertanyaanku yang tiba tiba, sementara aku hanya tersenyum kecil menantikan jawabannya begitupun dengan Evangeline dan Amelia yang sepertinya penasaran juga.

Ia pun tersenyum canggung lalu menjawab."Tidak terjadi apapun padaku Tuan Putri, aku hanya merasa senang karena bertemu dengan kalian lagi,"

Senang bertemu dengan kami katanya? apa gadis ini melupakan kesalahannya padaku secepat itu hanya dalam waktu semalam!! ia bahkan tidak meminta maaf kepadaku padahal karena busurnya aku terkena masalah.

"Benar sekali Nona, aku juga sangat senang bertemu anda sampai melupakan kejadian kemarin dengan cepat," selepas mengatakan itu aku melihat perubahan ekspresinya yang sangat cepat, Evangeline dan Amelia yang tidak paham hanya bisa menatap kami berdua dengan keheranan.

Gadis ini memgetahui apa yang kumaksud tapi ia hanya terdiam seperti bayi polos yang tidak tahu apapun.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Evangeline mulai penasaran dan menatap kami berdua bergantian.

"Tidak ada Lady, lupakan saja kita harus berkumpul sekarang,ayo," aku tersenyum singkat lalu meninggalkan Evangeline dan Amelia yang penuh tanda tanya.

ARIELLE  {The Heir Of Tarium}Where stories live. Discover now