Hidupmu 150 Tahun Lagi- Puisi

3 0 0
                                    

Tidak pulang
Pada apa yang disebut rumah
Kepada diriku terhadap segenap jimat keberuntungan dari burung camar
Katanya; selamat datang, pergilah!

Takdirku? Aku sebagai Tuhannya

Manakala jatuh sebuah titik
Saatnya tanganku disumpahi bahwa itu kontrak yang adil
Kelak napak tilasku yang mendongengkan Tuhan yang memuntahkannya
Untuk bersaksi hingga alam Ilahi

__________

21 April 2024

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 21 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Serre-moi FortWhere stories live. Discover now