11. Kangjoon (Epilog)

47 7 0
                                    

"Temukan dia, Temukan Lily,"

Bahwa seseorang yang bisa menemukan dia, bukan aku. Tentu saja, Sera bukan milikku.

Dia milik James.










Kangjoon POV, begin.






Agak angkuh bila ku katakan bahwa aku mencintainya. Perasaan itu seperti kopi yang pahit dan getir, tapi aku terus menikmatinya seperti candu. Kemudian rasanya manis sampai membuatku terlena, membuatku sombong, membuatku merasa spesial.

Awalnya, hanya perasaan biasa, seperti tugas yang di letakkan di pundakku, membuatku mau tidak mau harus patuh dan menjalankan perintah yang telah di berikan. Tapi, gadis yang ku jaga ini, sangat baik, sangat cantik, sangat lucu dan sangat .. berharga.

Choi Sera.

Aku teringat bagaimana caraku jatuh cinta padanya. Seseorang, yang memperlakukanku dengan cara berbeda. Dia tidak malu menggenggam tanganku, menjadikanku teman terdekatnya, menyuarakan kesetaraan bersamanya. Bersamanya, aku tidak seperti menjalankan perintah, seolah beban berat di pundak ini, tidak ada apa-apanya.

Perasaan ini berubah tanpa rencana, perlahan-lahan membuatku tersipu saat sedang menggambar di sampingnya, atau saat aku mencium aroma rambutnya yang di tiup angin, atau saat kami belajar berdansa, atau saat aku melihatnya belajar untuk tertawa dengan anggun.

Masa kecil kami sangat indah, tapi berubah dengan cepat setelah hari itu. Hari dimana kami menerima kenyataan bahwa Nyonya Besar, tengah berselingkuh, dengan pendamping pribadinya.

Hubungan ini menjadi canggung setelahnya. Tentu saja ini membuatku tertampar, menyadari dimana posisiku berada. Gadis itu terluka dan trauma, terlebih saat Tuan Besar kecelakaan dan meninggal dunia.

Sejak saat itu, Sera tidak tertawa. Maksudku, dia tidak tertawa seperti dulu. Dan tentu saja, dia menghindariku. Dia pasti takut. Kenyataannya sama. Aku dan dia, kami berbeda.

Nyonya Besar naik menjadi Presdir. Saat itu, akupun di bebas-tugaskan dari pekerjaan ini. Aku meninggalkan Choi Sera dan menjalani pendidikan di luar negeri. Ku pikir, itu adalah keputusan yang tepat, agar gadis itu tidak terluka.

Tapi ternyata, semua tidak berjalan seperti apa yang kita semua harapkan. Sera malah .. kecelakaan.

Aku merasa lemah dan terkulai begitu saja saat ku lihat Choi Sera yang belum sadarkan diri, terbaring dengan kaki di gantung. Presdir memperketat penjagaan, dan memintaku untuk pindah ke rumah utama. Aku kembali, menjadi pendamping gadis ini lagi.

Selama mengurus kepindahan, aku berkali-kali menyesal. Seandainya .. yah, seandainya saja aku tidak pergi, tentu semua ini tidak akan pernah terjadi. Aku pergi agar dia baik-baik saja. Tapi kenapa ..

Aku mengepalkan tanganku. Dalam hati, aku berjanji untuk tidak akan pergi lagi. Hanya sekali saja aku boleh menyesap, selanjutnya, aku tidak akan membuat kesalahan lagi.

Sera kembali dan dia masih sama seperti yang dulu. Aku bersyukur ketika dia masih tersenyum dengan cara yang sama, dan lagi, kecanggungan yang dulu sempat ada kini mereda. Walau sesekali, aku melihat tatapannya kosong, seperti tidak di sini. Seolah, dia mencari sesuatu.

"James?"

Nama itu.

Tidak sekali dua kali Sera menyebutkannya. Tidak ada yang tau siapa dia, seberapapun aku berusaha mencari. Aku tidak tau siapa dia. Bahkan nggak punya gambaran sedikitpun. Tapi melihat Sera yang merasa kehilangan, aku tau nama itu pasti mempunyai suatu kenangan. Masalahnya adalah, kenangan yanh seperti apa?

Dan Nyonya Choi mati-matian menyembunyikan sosok bernama James. Menutup mulut para pegawai, mengganggu proses pencarianku, bahkan memperingatkanku secara pribadi.

Finding James | Na Jaemin [✓]Where stories live. Discover now