[4/10]

375 64 1
                                    

Aku rela berdiri di bawah hujan...

•••

Malam hari telah tiba, tepatnya disebuah cafe yang sangat terkenal di kota itu. Seorang gadis sedang duduk manis di kursi nya. Raut wajahnya nampak kesal, sesekali ia melihat jam dinding di cafe itu, waktu sudah menunjukkan jam 10 malam, sedangkan janjian mereka jam 9 malam.

"Ck, dia kemana sih," gumaman itu terdengar lirih

Ia meminum cappucino nya, sudah habis setengah minumannya malam itu tapi pemuda yang ia tunggu tak datang juga.

"Kalau telat, ya kabarin kek," lagi lagi gumaman keluar dari mulutnya

' Click '

Matanya melirik seorang pemuda yang baru saja memasuki cafe dengan terburu-buru. Pemuda itu berlari kecil kearahnya.

"Maaf, aku telat." Karma, pemuda itu menyesali keterlambatan nya

"Sudah jam 10, kenapa baru datang sekarang?" tanya (name) kesal

"Tadi aku ketiduran, aku beneran lupa sumpah."

Karma meringis kecil, ia benar benar lupa kalau hari ini ada kencan dengan gadis OSIS nya itu.

"Kalau begini saja kau lupa, gimana nanti!" (Name) bangun dari tempat duduknya, ia mengambil tas kecilnya lalu segera beranjak keluar dari sana setelah membayar minumannya tadi

Karma mengacak rambut nya kesal, ia segera berlari mengejar (name) untuk meminta maaf pada gadis itu.

Karma berhasil menahan tangan (name) agar ia tak pergi jauh. "(Name), dengarkan aku dulu, aku minta maaf."

(Name) melepaskan pegangan tangan Karma dengan kasar, tentu saja ia benar benar marah saat ini. Pemuda itu telat 1 jam dari yang di janjikan.

"Aku tak pernah berkencan... Jadi aku tidak tau kalau kencan itu harus tepat waktu," ucap Karma lirih namun (name) masih bisa mendengarnya

(Name) terdiam, benar juga, Karma selalu terlambat di kehidupannya. Ia selalu terlambat pergi sekolah, dan ia juga terlambat pulang sekolah.

"Tapi kau harus bertanggung jawab dengan janji mu, Akabane Karma," ucap (name) seraya pergi dari sana meninggalkan Karma yang berdiri dengan raut wajah sesalnya

•••

(Name) sudah kembali kerumahnya, kini ia tengah duduk di balkon kamarnya seraya menatap langit yang menjatuhkan buliran hujan. Dengan kopi hangat di tangannya serta baju kaos panjang membuat tubuhnya menghangat. Ia tak merasa sedih sama sekali saat kencan nya kacau, lagi pun ia tak tau bagaimana cara nya berkencan, karena itu adalah ajakan pertama yang ia terima dari laki laki.

Matanya menangkap sesosok laki laki yang berjalan kearah pintu rumahnya. Laki laki itu sudah basah kuyup diguyur derasnya hujan, tangannya terus saja mengetuk pintu rumah gadis itu.

(Name) menatapnya lekat, itu Karma. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya dari balkon kamarnya yang terletak di lantai dua rumahnya

Karma mendongak, wajahnya sudah basah karena hujan, senyuman pemuda itu merekah.

My Cool Darling || Akabane Karma ☑️Where stories live. Discover now