[8/10]

242 37 0
                                    

Ku kira aku butuh Dokter...

•••

Pagi hari yang nampak mendung, seorang gadis sedang terduduk seraya melihat layar hp nya, jari nya sedari tadi mengetuk-ngetuk meja.

"Hah... Karma kenapa belum datang ya?" gumamnya pelan

'Ting!'

Sebuah notifikasi muncul di hp nya membuatnya tersenyum. Ia segera membuka seseorang yang membalas chatnya, namun sedetik kemudian raut wajahnya berubah.

"Karma sakit? Bagaimana bisa?" herannya seraya membalas pesan untuk pacarnya itu

"Hah, pasti karena hujan hujanan, nanti pulang sekolah aku tengok deh," gumamnya seraya mematikan hp nya

Pulang sekolah...

[Name] menatap sebuah rumah minimalis modern didepannya, tangannya bergerak untuk mengetok pintu.

"Ya sebentar," ucap tuan rumah

Pintu terbuka, menampakkan seorang wanita paruh baya dengan pakaian yang sedikit kotor.

"Nona cari siapa ya?" tanyanya lembut

"Ah bu, apa Karmanya ada didalam?" tanya [Name] canggung

Wanita itu nampak tersentak kaget, lalu senyuman manisnya terbit di wajahnya, senyuman yang menenangkan menurut [Name].

"Oh nona ini [Name] ya? Pacarnya den Karma? Masuk non masuk," ajaknya seraya mempersilahkan [Name] masuk

[Name] mengangguk pelan, sedikit bingung kenapa wanita didepannya ini tau status nya dengan Karma.

"Mari non saya anterin kekamar den Karma, dia sedang sakit," ucap wanita itu dengan lembut

[Name] mengangguk, dia sudah siap menceramahi Karma karena hujan hujanan.

"Den Karma sering cerita sama saya non, tentang nona. Den Karma memang nakal, tapi den Karma aslinya hebat non," celoteh wanita itu selama perjalanan menuju kamar Karma yang terletak di lantai atas

[Name] nampak setia mendengarkan.

"Saya sering melihat surat peringatan dimeja belajar den Karma," ucap wanita itu membuat [Name] menghentikan langkahnya

"Ah bu, boleh saya bertanya satu hal?" tanya [Name]

Wanita itu menoleh, dengan senyuman yang tetap ia pertahankan, wanita itu mengangguk.

"Karma sering mendapat surat peringatan dan surat perintah agar orang tuanya datang kesekolahan, tapi saya tidak pernah melihat orang tuanya datang," tanya [Name] hati hati

Wanita nampak sendu, namun raut wajah nya kembali ia rubah. "Orang tua den Karma sibuk, sejak kecil den Karma saya yang rawat, sifatnya keras dan nakal karena den Karma ingin mendapat kasih sayang kedua orang tuanya," jelas wanita itu seraya terus menaiki tangga diikuti oleh [Name]

"Den Karma tak pernah mendapat kasih sayang, orang tuanya sibuk bekerja," jelas wanita itu seraya berhenti didepan pintu yang bertuliskan 'Akabane Karma'

My Cool Darling || Akabane Karma ☑️Where stories live. Discover now