[7/10]

276 44 1
                                    

Wajar saja bila aku cemburu...

•••

Siang hari yang tak terlalu panas, terlihat seorang pemuda tengah berjalan santai disekitar taman yang banyak sekali orang. Tangan yang ia masukkan ke sakit serta senyuman tipis yang ia kembangkan menambah kesan ketampanannya.

Mata pemuda itu menelusuri area taman, menatap orang orang yang tengah menikmati siang yang tak terlalu panas ini. Namun langkahnya terhenti kala melihat seorang gadis yang tengah duduk di sebuah bangku. Rambut panjang yang tergerai serta gaun indah yang gadis itu pakai menambah kesan anggunnya.

Karma tersenyum, ia jelas tau siapa gadis itu meski gadis itu membelakanginya. Langkah kakinya beralih menuju kearah gadis itu. Namun langkahnya kembali terhenti kala melihat seorang pemuda yang menghampiri (name) dengan Ice krim di tangannya.

(Name) nampak terlihat gembira, bahkan pemuda itu duduk disamping (Name), berdekatan, dan berduaan. Karma mengepalkan tangannya marah, ia tak pernah melihat (Name) sebahagia itu selama hidupnya. Ia segera menghampiri (Name) dengan cepat.

Sesampainya disana Karma segera menarik kerah jaket pemuda itu, memaksanya untuk berdiri dan menjauh dari (Name). Satu pukulan ia layangkan kearah pemuda itu membuat pemuda itu terjatuh ke tanah.

"Ah?! Karma?!" (Name) tersentak kaget dengan kehadiran Karma yang tiba tiba

"Jangan dekati pacarku!" ancam Karma dengan tatapan tajam serta tangannya yang kembali menarik kerah jaket pemuda itu

Pemuda itu tersenyum miring, nampak meremehkan Karma yang tengah emosi. Ia mengusap sudut bibirnya yang membiru akibat pukulan Karma tadi. Tangannya bergerak melepaskan genggaman Karma pada kerah jaketnya.

"Lo siapa?" tanyanya dengan wajah dinginnya seraya mendorong Karma mundur

Karma tertawa kecil, mata tajamnya kembali menatap pemuda itu. "Lo yang siapa, berani sekali mendekati pacarku," jawab Karma

Pemuda itu nampak menatap (Name), lalu tertawa meremehkan. Karma yang sudah tersulut emosi semakin terlihat marah karena pemuda itu menertawakan.

"Dasar pembohong. Mana mungkin (Name) punya pacar seperti mu," ucap Pemuda itu dengan nada remeh

"Apa maksud Lo?!" Karma kembali menarik kerah jaket pemuda itu

"Ah!! Sudah! Cukup! Hentikan kalian!" (Name) yang tak ingin melihat keributan antara dua pemuda itu berusaha menghentikannya

"Abang, Karma tenang dulu."

"Mana bisa tenang (Name)-- apa?! Tunggu?! Abang?!--"

Karma menatap horor pemuda didepannya itu, sedangkan pemuda itu hanya tersenyum miring seraya melepaskan dirinya dari cekatan Karma.

"Iya, dia Abang ku. Dia baru pulang dari luar negeri, karena Abang sebentar saja disini, jadi kami menghabiskan waktu berdua," jelas (Name) membuat wajah Karma menjadi pucat

"Dan Abang, ini Karma, pacarku," lanjut (Name)

"Nah, karena sudah tau. Lebih baik kalian bermaafan," jelas (Name) lagi

Kedua pemuda itu serempak saling tatap menatap. "Gak!" Ucap mereka berdua serempak seraya memalingkan wajah

"?!"

"Kalo gitu gw duluan ya, selamat bersenang senang dengan Abang mu." Karma mengusap rambut (Name) dengan lembut seraya tersenyum manis

Tatapannya beralih kearah Abang (Name) yang nampak menatapnya dengan cuek. Karma segera pergi dari sana tanpa berpamitan pada pemuda itu.

"Pacar mu memang begitu?"

"Tidak kok," jawab (name) spontan

•••

...itu artinya aku mencintaimu.


+BONUS+

"Kenapa harus salah paham sih? Kan malu!!" -Karma

"Woy!"

Karma menolehkan pandangannya, terlihat pemuda yang tadi ia temui kini berada didepannya.

"Gak sama (Name)?"

"Gak, dia lagi beli gulali. Oh yah, Lo tadi nonjok gw kan? Tunggu aja balasan dari gw!"

Karma spontan merinding seketika, namun ia segera pergi dari sana. Memilih untuk tidak berurusan dengan calon kakak iparnya itu.



Tbc

My Cool Darling || Akabane Karma ☑️Where stories live. Discover now