BIB S2-9. Masa lalu

240 73 22
                                    

Seorang wanita sedang asik memperhatikan bintang yang bersinar diatas langit, dia berdiri di balkon kamar dengan mengenakan baju serba putih sambil memeluk bingkai foto seorang laki-laki yang sangat ia rindukan.

Sudah hampir satu jam wanita itu berada disana, merasakan angin malam menerpa tubuh dan beberapa kali terlihat ia mengusap kedua telapak tangan untuk memberi kehangatan.

"Aku merindukanmu" gumam wanita yang bernama Jihyo

Walau sudah 5 tahun ditinggal oleh sang suami? Tanpa hari Jihyo tidak merindukan sosok laki-laki baik yang telah mendampinginya selama 10 tahun itu.

Semua kenangan belasan tahun silam itu terputar kembali di memori Jihyo, saat dirinya tampak cantik mengenakan gaun pengantin berjalan beriringan dengan sang ayah yang mengantarnya menuju altar.

Suasana begitu hitmat, kedua insan itu saling berciuman setelah mengucap janji suci pernikahan. Jihyo sangat bahagia saat menatap laki-laki berparas tampan didepannya, kulit putih bersih, hidung mancung, garis rahang begitu tajam serta bibir tipis menjadikannya sempurna bak pangeran dinegeri dongeng.

"Kim Jungkook, aku berjanji akan mencoba mencintaimu" batinnya saat itu

Tapi janji hanya janji, bahkan sampai suaminya tiada? Jihyo masih membohongi hati kecil kalau ia masih pria di masa lalunya.

"Sayang, ternyata kamu disini"

Seseorang membuyar lamunan Jihyo, wanita berambut pendek itu menoleh kebelakang, melihat sang ibu sedang tersenyum kearahnya nya "Eoh eomma"

"Kamu ngapain disini? masuk gih, ntar masuk angin lagi"

"Sebentar lagi ma, Jihyo lagi pengen disini" ucap wanita lebih muda lalu merubah pandangan kedepan lagi, menatap jauh kedepan sampai ia sadar kalau sang ibu Jennie sudah berada disebelahnya

"Apa kamu merindukannya?"

"Tentu ma, setiap hari Jihyo merindukannya" tak terasa mata Jihyo sudah berkaca-kaca

"Eomma faham, tapi kamu harus terus melangkah kedepan sayang. Eomma yakin, Jungkook juga ingin kamu bahagia bukan menangisinya terus seperti ini" Jennie mengusap lembut pundak Jihyo

"Jungkook jahat eomma, kenapa dia ninggalin Jihyo? Padahal dia berjanji bakal menua bersama Jihyo" kini Jihyo sudah tidak dapat lagi membendung air mata yang ingin keluar, ia sudah melepaskannya dan menangis sesenggukan

"Itu sudah kehendak Tuhan sayang, kita hambanya hanya bisa mengikhlaskan" Jennie terus mengusap punggung Jihyo memberi kekuatan pada anak perempuannya itu

Sementara Jihyo terus saja menangis, bahkan ia  sangat menyesal karna belum bisa membahagiakan sang suami dengan memberikan Jungkook keturunan.

"Maafin aku kookie, maafin karna sampai detik ini belum bisa membalas cintamu. Bahkan aku dengan bodohnya masih mencintai laki-laki yang jelas-jelas sudah membuat adikku menderita" batin Jihyo

Lama berada dalam pelukan Jennie, akhirnya Jihyo mulai sedikit tenang "Eomma bisakah aku ke Jepang besok?"

"Apa kamu akan menjenguk keponakanmu?"

"Iya eomma, Jihyo kangen mereka" ucap Jihyo sembari menyeka air matanya

"Tentu boleh sayang, biar eomma bilangin sama appa biar dia handle perusahaan untuk beberapa hari kedepan"

"Makasih ma" Jihyo memeluk Jennie kembali "Appa mana ma?"

"Biasalah aki-aki, palingan nonton kartun" ucap Jennie sambil memutar bola mata kemudian ia membuang nafas kasar, entah kenapa diumur semakin tua ini? Suaminya Namjoon, bukan sering beribadah eh malah sering nonton film kartun larva.

Bring It Back 2Where stories live. Discover now