Part 9

370 98 22
                                    

This is Original Story by NOVURIEEN

Park Sooyoung berlari sekuat tenaga keluar dari ruang ujian, menuruni tangga, melewati lorong, ia terus berlari hingga tiba di halte terdekat. Nafasnya terengah, keringat mengalir dari kening hingga menetes ke wajah dan jatuh ke tanah.

Kepala Sooyoung menoleh, sedikit berjinjit, melihat bus yang harus ia naiki sudah terlihat atau belum. Namun tak ada tanda-tanda bus akan datang, tak ada bus apapun sejauh Sooyoung memandang. 

Dengan cepat Sooyoung merogoh tas nya, mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.

"Ne Sooyoungie.. appa sudah ada di minimarket. Kau sudah dijalan?" suara ayahnya terdengar dari speaker ponselnya

"Appa, sepertinya aku akan cukup memakan waktu. Bus nya belum datang. Appa bisa menunggu?" jelas Sooyoung sambil sesekali melihat ke arah jalanan, masih berharap bus nya segera datang

"Oh begitu? Appa tidak bisa menunggu lebih lama, hmm lain hari saja kalau begitu"

Tiba-tiba bahu Sooyoung melemas, padahal ia sudah sangat lama tidak bertemu dengan ayahnya. Ah~~ ini semua gara-gata soal ujian yang terlampau sulit!

"Sooyoungie.. kau bisa bukan lain hari? Maafkan appa, appa harus-"

"Ne.." sela Sooyoung "tentu saja, kalau begitu appa hati-hati di jalan. Sampai bertemu lain hari" ucapnya berusaha seceria mungkin agar Ayahnya tidak merasa bersalah. 

Setelah mengakhiri panggilan itu Sooyoung memasukan ponselnya  kembali ke dalam tas, kepalanya menunduk menatap sepatu putihnya yang sudah berdebu dan ada beberapa noda hitam. 

Mengatur nafasnya, Sooyoung menegakan kepala lalu mundur, duduk di kursi halte yang kosong.

"Appa, aku yakin eomma pasti terkejut. Kue ini kan kesukaannya" seorang siswi disebelah Sooyoung dengan seragam lain berbicara pada seorang laki-laki paruh baya yang pasti adalah ayahnya.

Spontan Sooyoung menoleh. Memperhatikan mereka. 

"Tentu saja, appa memesannya dari jauh hari. Dan eomma pasti akan terkejut dengan hadiah yang sudah kita siapkan" ucap laki-laki paruh baya itu

"Ne! Ah~ aku tidak sabar untuk pulang~~" sekarang siswi itu kembali berucap dengan senyum lebar di wajahnya

Ada perasaan iri yang tiba-tiba muncul, Sooyoung membuang muka, lalu menunduk menatap asal ke bawah tak fokus. 

Mengapa eomma pergi terlalu cepat?
Aku merindukannya

***novurieen***

Kim Taehyung merenggangkan lehernya seraya memasuki rumah. Hari ini pekerjaannya seolah tidak habis-habis, Taehyung bahkan melewatkan makan siangnya agar semua pekerjaan selesai. Ia juga hanya bisa satu kali meneguk kopinya, hari ini benar-benar kacau. 

"Yak Kim! Cepat jemput Sooyoung, dia belum kembali sampai sekarang" suara Ibu nya membuat Taehyung sedikit tersentak

Taehyung melihat jam tangannya, sudah jam sembilan malam. 

Kemana dia? Ini terlalu lama untuk sekedar mengambil pakaian.

"Lebih cepat kau bergerak, lebih cepat eomma mu ini tenang" sekarang giliran ayahnya yang bicara

Menghela nafas panjang, Taehyung berbalik tanpa mengatakan apapun pada orang tua nya.

"Aku seperti memiliki seorang adik sungguhan" gumamnya seraya keluar dari rumah dan kembali menuju mobilnya.

Dumb Dumb!! Where stories live. Discover now