Part 22

264 77 12
                                    

This is Original Story by NOVURIEEN

"Kau tahu? aku juga sangat mencintaimu dulu"

Sooyoung dapat mendengar dengan jelas ucapan Taehyung. Sepertinya laki-laki itu sedang bicara dengan mantan kekasihnya yang seorang dokter dulu.

"Mengapa kau lama sekali ? ku pikir kau pulang" tanya Sooyoung membuat Taehyung menoleh cepat

Sebenarnya Sooyoung masih sangat pusing, demamnya juga belum turun, tapi ia memaksakan diri turun dari ranjang dan mencari Taehyung . gadis bodoh

"Mengapa kau turun dari ranjangmu?" Taehyung memasukan ponsel ke saku nya lagi, entah sudah mengakhiri panggilan dari mantannya itu atau asal memasukan.

Mendekati Taehyung, Sooyoung menuang air dalam teko ke gelas "aku kehausan" ucapnya, tentu saja bohong, ia bahkan tak ingin minum sama sekali sebenarnya. Ia hanya mencari Taehyung.

"Aku sudah pesan makanan, mungkin akan sampai sebentar lagi" ucap Taehyung

Sooyoung memilih diam, ia menaruh gelas di atas meja, lalu ujung jari telunjuknya mengitari sisi atas gelas.

"Kita tunggu saja sambil menonton TV. Bagaimana?" Tanya Taehyubg

Sooyoung masih diam

"Park Sooyoung.."

Kali ini Sooyoung menoleh dan menatap Taehyung.

"Ada yang kau pikirkan?" Tanya Taehyung lagi

"Ahjussi..." Sooyoung menggigit bibir bawahnya, ragu untuk bertanya.

Taehyung mengulurkan tangan, sedikit kaget, Sooyoung hampir saja mundur saat Taehyung menyentuh keningnya.

Laki-laki itu merapihkan rambut Sooyoung.

"Apa?" Tanya Taehyung

"Kau menelpon dokter cantik tempo hari?" Tanya Sooyoung akhirnya, masa bodo dengan rasa malu nya, lebih baik malu daripada ia penasaran setengah mati dan berspekulasi sendiri.

Taehyung memiringkan kepalanya "mengapa kau bertanya?"

Tak langsung mendapat jawaban, Sooyoung menjadi kesal, ia memberengut dan membuang muka, "sudahlah, lupakan" ucapnya kesal seraya melangkahkan kaki.

Namun baru satu langkah, tangannya langsung ditarik oleh Taehyung membuatnya kembali berbalik dan nyaris menubruk tubuh laki-laki itu jika saja ia tak menahan tubuhnya untuk tetap tegap.

"Apa kau sedang cemburu?" Tanya Taehyung seraya memiringkan sedikir kepalanya

Mata Sooyoung membulat "mwo?"

"Kau terlihat menggemaskan saat cemburu seperti ini" gida Taehyung sambil sedikit tersenyum

"Jangan asal bicara!" Sooyoung berusaha menarik tangannya, namun tidak bisa karena cengkraman Taehyung terlalu kuat.

"Lepaskan" pinta Sooyoung kesal

"Sooyoung-ah"

Lagi, Sooyoung melebarkan matanya kaget, apa ini pertama kalinya Taehyung memanggilnya begitu? Tidak, tentu saja bukan. Laki-laki itu sudah memanggilnya begitu beberapa kali, memanggil tanpa marga. Tapi kali ini rasanya berbeda.

"Ya, aku bicara dengan dokter yang kau maksud. Tapi kau tidak perlu cemburu. Dia bukan siapa-siapa" jelas Taehyung

Satu sisi Sooyoung senang namun disisi lain Sooyoung kesal. Entah mengapa.

"Aku tidak peduli. Lepaskan saja tanganku" Sooyoung masih berusaha menarik tangannya, berbohong lagi.

"Apa aku harus menelponnya lagi? Pembicaraan kami belum selesai tadi"

Dumb Dumb!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang